SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
Sistem
peredaran darah atau yang juga sering disebut sebagai sistem sirkulasi adalah
suatu sistem yang mengangkut atau mendistribusi berbagai zat dalam tubuh.
Sistem peredaran darah pada manusia terbagi dua yaitu sistem peredaran kardiovaskuler, di mana kata “kardio” itu adalah jantung dan “vaskuler” yang merupakan darah, dan yang satu lagi adalah sistem peredaran limfatik.
Fungsi sistem sirkulasi yang utama adalah mengalirkan gas yaitu oksigen dan karbondioksida, mengalirkan nutrisi dari saluran pencernaan menuju sel-sel di tubuh, kemudian mengambil sisa metabolisme ke sistem ekskresi
Terdapat 2 (dua) sistem sirkulasi, yaitu sistem sirkulasi terbuka dan sistem sirkulasi tertutup hal ini berdasarkan bagaimana pembuluh darahnya terbentuk.
Di mana sistem sirkulasi terbuka, yaitu sistem sirkulasi yang tidak terhubung sepenuhnya dari satu ujung pembuluh darah ke ujung pembuluh darah lain.
Sehingga
ujungnya terbuka dengan cairan lain yaitu cairan hemolimfa dan cairan
interstitial. Pada cairan ini terjadi pertukaran zat antara sel dengan
lingkungan sekitarnya.
Berbeda dengan sistem peredaran darah tertutup, sistem sirkulasi ini terhubung sepenuhnya dari satu ujung pembuluh darah ke pembuluh darah lain.
Yaitu
pembuluh darah yang keluar dari jantung sampai ke pembuluh darah yang masuk ke
jantung, sehingga ujungnya tertutup dan pertukaran zatnya tidak terjadi dengan
bercampurnya cairan darah dengan cairan namun melalui pembuluh kapiler.
Ingat ya,
bahwa sistem peredaran tunggal dan ganda adalah bagian dari sistem sirkulasi
tertutup.
Terus, apa
perbedaan peredaran darah tunggal dan ganda?
·
Sistem
peredaran darah tunggal
Disebut
sistem peredaran darah tunggal karena darah pada sistem ini akan hanya sekali
berputar dalam tubuh dan kembali ke jantung.
Selain
manusia, contoh hewan yang mempunyai sirkulasi tunggal adalah ikan.
·
Sistem
peredaran darah ganda
Disebut
sebagai sistem peredaran darah ganda karena darah dalam sistem ini akan keluar
dulu ke paru-paru untuk mengalami pertukaran zat, lalu kembali ke jantung
kemudian baru dialirkan ke seluruh tubuh.
Sedangkan
untuk sirkulasi ganda dibagi lagi menjadi 2, yaitu yang memiliki jantung 3
ruang, contohnya amfibi dan reptil, dan jantung 4 ruang, contohnya mamalia dan
aves atau burung.
Fungsi Darah
Kalo
sebelumnya kita udah tau beberapa fungsi utama dari sistem sirkulasi atau
sistem peredaran darah, berikut fungsi dari darah itu sendiri:
1.
Mengangkut
atau membawa oksigen ke seluruh tubuh.
2.
Selain
oksigen, darah juga mengangkut atau membawa sari-sari makanan ke seluruh
tubuh.
3.
Mengangkut
sisa-sisa metabolisme dalam tubuh.
4.
Mengedarkan
hormon untuk mengatur fungsi dan kinerja tubuh.
5.
Mengatur
keseimbangan pH dan suhu tubuh.
6.
Melawan
penyakit atau gangguan dari kemampuan menghasilkan antibodi.
Penyusun Jaringan Darah
Plasma darah
Fungsi
utama dari plasma darah kita adalah untuk mengatur tekanan osmotik,
atau tekanan yang diperlukan untuk mengatur kesetimbangan larutan.
Selain itu
plasma darah juga berfungsi untuk mendistribusikan sari-sari makanan serta
sisa-sisa metabolisme, serta mengedarkan hormon.
Plasma
darah sebagian besar tersusun atas air, dan sebagiannya lagi tersusun atas
albumin yang berperan sebagai osmoregulator, fibrinogen yang berperan pada saat
proses pembekuan darah.
Lalu
ada globulin yang berperan menghasilkan antibodi, zat makanan dan mineral
seperti glukosa dan sisa metabolisme seperti karbondioksida.
Sel-Sel Darah
Sel-sel
darah ini juga dibagi lagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu sel darah merah, sel
darah putih atau leukosit dan trombosit.
Sel darah merah atau disebut juga eritrosit merupakan sel yang tampak atau berbentuk seperti donat dengan cekungan di tengah yang berwarna merah dan tidak memiliki inti sel.
Penyebab
sel darah merah berwarna merah adalah karena mengandung hemoglobin, di mana
hemoglobin adalah suatu protein yang bertugas membawa oksigen yang terbagi
menjadi 4 protein, yaitu 2 alpha globin, dan 2 beta globin.
Di mana masing-masing dari protein globin tersebut ada molekul nama nya heme, dalam heme ini terdapat atom besi (Fe) yang berfungsi mengikat oksigen.
Atom besi
(Fe) ini akan digunakan untuk menghasilkan protein hemoglobin baru dan molekul
heme baru untuk menghasilkan sel darah merah baru. Hal ini terjadi pada sumsum
tulang, terutama pada tulang panjang seperti tulang paha.
Dalam sumsum tulang ini terdapat yang namanya stem cell, yaitu sel yang dapat berkembang dan berubah menjadi sel lainnya, termasuk sel darah merah, leukosit, dan trombosit.
Pada
umumnya sel darah merah berdiameter 8 μm dan ketebalan 2 μm, dan kadarnya dipengaruhi
oleh usia, jenis kelami dan juga lingkungan, serta memiliki masa hidup selama
120 hari.
Leukosit (Sel Darah Putih)
Leukosit atau sel darah putih memiliki 5 macam, dan secara umum dibagi menjadi 2 tipe yaitu tipe granulosit dan agranulosit.
Granulosit
adalah leukosit atau sel darah putih yang memiliki granula dalam plasmanya, dan
yang termasuk dalam granulosit yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil.
Sedangkan
untuk agranulosit adalah yang tidak memiliki granula dalam plasmanya, dan yang
termasuk dalam agranulosit yaitu monosit, limfosit T, dan limfosit B.
Bentuk
dari leukosit sendiri bisa berubah-ubah, memiliki inti, dan pada umumnya
berukuran 10-12 μm, serta memiliki masa hidup selama 12 hari dan dibentuk
di sumsum tulang belakang dan jaringan limfa.
Trombosit
Trombosit
atau disebut juga keping darah, merupakan komponen darah yang termasuk kecil
dibandingkan komponen sel-sel darah lainya karena terdiri dari gumpalan atau
kepingan yang tidak memiliki inti sel.
Fungsi
utama dari trombosit ini adalah membawa faktor pembekuan darah. Sistem
sirkulasi pembekuan darah adalah tugas dari trombosit.
Jika suatu
pembuluh darah mengalami kerusakan akibat luka atau hal lainnya, maka trombosit
akan mulai mengeliling luka tersebut.
Kemudian
faktor pembekuan akan ikut bekerja sama dengan vitamin K dan juga kalsium, dan
mengubah protein protrombin, menjadi protein trombin, sehingga protein trombin
ini mengubah protein yang bernama fibrinogen yang awalnya bersifat larut air
dalam plasma darah.
Dan akan
berubah menjadi protein fibrin yang bersifat tidak larut air dan akan membentuk
jaring-jaring, yang dalam prosesnya mampu menjebak sel-sel darah merah yang ada
di jaringan yang rusak tersebut.
Dengan
adanya fibrin ini menyebabkan darah yang tadinya encer menjadi memadat dan
kemudian menggumpal, sehingga kerusakan bisa ditambal, dan menghentikan
kebocoran darah yang terjadi. Oleh karena itu proses pembekuan darah ini sangat
penting untuk penyembuhan luka.
untuk lebih jelasnya berikut video komponen penyusun darah
Proses pembekuan darah
Jika
suatu jaringan tubuh terluka maka trombosit pada permukaan yang luka akan pecah
dan mengeluarkan enzim trombokinase (tromboplastin). Enzim ini akan mengubah
protrombin menjadi trobin dengan bantuan ion kalsium dan vitamin K. Protrombin
merupakan protein yang tidak stabil yang dibentuk di hati dan dengan mudah
dapat pecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah
trombin. Selanjutnya, trombin mengubah Fibrinogen (larut dalam plasma darah)
menjadi Fibbrin (tidak larut dalam plasma darah) yang berbentuk benang-benang
halus. Benang-benang halus ini menjerat sel-sel darah merah dan membentuk
gumpalan sehingga darah membeku. Jika luka seseorang hanya di permukan otot,
biasanya darah cepat membeku. Tetapi, bila luka lebih dalam, diperlukan waktu
yang lebih lama agar darah membeku.
Tipe golongan darah A, B, AB, dan O pada manusia. (dok: en.wikipedia.net)
Penentuan ini disebabkan adanya protein-protein yang bersifat penanda dari sel darah tersebut.
Contohnya,
antum punya golongan darah A, maka sel darah antum juga memiliki molekul
antigen A, yang nantinya akan dikenali oleh antibodi, begitu juga dengan yang
memiliki golongan darah B.
Bagaimana
dengan yang AB? artinya darah memiliki antigen B dan antigen A. Sedangkan untuk
golongan darah O, berarti tidak memiliki antigen A maupun antigen B.
·
Golongan
darah A:
– Antigen
(Aglutinogen) dalam eritrosit: A
– Zat
anti/antibody (Aglutinin) dalam serum: Anti B
·
Golongan
darah B:
– Antigen
(Aglutinogen) dalam eritrosit: B
– Zat
anti/antibody (Aglutinin) dalam serum: Anti A
·
Golongan
darah AB:
– Antigen
(Aglutinogen) dalam eritrosit: A dan B
– Zat
anti/antibody (Aglutinin) dalam serum: –
·
Golongan
darah O:
– Antigen
(Aglutinogen) dalam eritrosit: –
– Zat
anti/antibody (Aglutinin) dalam serum: Anti A dan B
Selain
antigen A dan antigen B, ada juga antigen Rhesus, yang biasa disimbolkan dengan
Rh+ dan Rh-.
Rhesus ini
menandakan ada atau tidaknya aglutinogen RhD di permukaan eritrosit atau sel
darah merah.
Seseorang
yang memiliki rhesus positif (Rh+) artinya memiliki aglutinogen RhD, dan
sebaliknya yang negatif (Rh-) tidak memiliki aglutinogen RhD dalam
eritrositnya.
Nah,
pembagian golongan darah juga mempengaruhi proses menyalurkan darah ke sistem
peredaran darah seseorang disebut sebagai proses donor darah.
Berikut
ini adalah daftar golongan darah resipien (penerima) dan pendonor yang cocok:
·
Jika
golongan darah resipien adalah O Rh-, maka pendonornya adalah O Rh-
·
Jika
golongan darah resipien adalah O Rh+, maka pendonornya adalah O Rh- dan O Rh+.
·
Jika
golongan darah resipien adalah A Rh-, maka pendonornya adalah O Rh- dan A Rh-
·
Jika
golongan darah resipien adalah A Rh+, maka pendonornya adalah O Rh-, O Rh+, A
Rh- dan A Rh+
·
Jika
golongan darah resipien adalah B Rh-, maka pendonornya adalah O Rh- dan B Rh-
·
Jika
golongan darah resipien adalah B Rh+, maka pendonornya adalah O Rh-, O Rh+, B
Rh- dan B Rh+
·
Jika
golongan darah resipien adalah AB Rh-, maka pendonornya adalah O Rh-, A Rh-, B
Rh- dan AB Rh-
·
Jika
golongan darah resipien adalah AB Rh+, maka pendonornya adalah O Rh+, O Rh-, A
Rh+, A Rh-, B Rh+, B Rh-, AB Rh+ dan AB Rh-.
antum
pasti udah tau kan kalo darah yang mengalir dalam tubuh kita ini dipompa oleh
jantung dan disebarkan ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah.
Oleh
karena itu mari bahas satu persatu dari organ yang berperan dalam sistem
peredaran darah.
Jantung manusia memiliki 4 katup, yang terbagi sebagai jantung sebelah kanan di ada atrium kanan (bawah), dan ventrikel atau bilik kanan (atas) begitu juga di sebelah kirinya.
Fungsi
dari serambi adalah menerima darah dari seluruh tubuh dan fungsi dari bilik
adalah memompa darah keluar jantung.
Jantung
kita ini berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh kita, dan dibungkus oleh
membran perikardium.
Lapisan
dari dinding jantung sendiri terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan epikardium,
miokardium, dan endokardium, tidak hanya lapisan dinding, jantung juga memiliki
3 katup dalam jantung kita atau yang disebut vulva, yaitu:
1.
Vulva
Bikuspidalis, yang terletak diantara serambi kiri dan bilik kiri.
2.
Vulva
Trikuspidalis, yang terletak diantara serambi kanan dan bilik kanan.
3.
Vulva
Semilunaris, yang terletak di pangkal aorta dan arteri.
Berarti bisa diambil kesimpulan kalau oksigen dalam darah disebarkan ke seluruh tubuh oleh organ jantung bersama dengan paru-paru.
Karena
saat mengedarkan darah ke seluruh tubuh, darah tersebut juga mengandung oksigen
yang dibutuhkan sel dan organ lainnya di dalam tubuh.
Meskipun,
yang diangkut oleh darah tidak hanya oksigen tetap karbondioksida juga.
agar lebih jelas saksikan video jantung berikut
Pembuluh Darah
Fungsi dari pembuluh darah secara keseluruhan adalah sebagai mengalirkan daran keluar dari jantung hingga kembali ke jantung dan dibagi menjadi 3 pembuluh utama, yaitu:
Pembuluh darah Arteri
Pembuluh
darah arteri merupakan pembuluh darah yang pangkalnya terletak di bilik jantung
dan fungsinya membawa darah keluar dari jantung. Arteri sendiri terbagi lagi
menjadi 3 kelompok, yaitu:
1.
Aorta,
arteri yang pangkalnya paling besar yang berpangkal di bilik kiri.
2.
Arteri
pulmonalis, arteri yang mengangkut karbondioksida dari jantung ke paru-paru.
3.
Arteri
koroner, arteri yang mengangkut oksigen dan sari-sari makanan untuk sel-sel
jantung.
Selain
itu, ciri-ciri dari pembuluh darah arteri adalah sebagai berikut:
1.
Memiliki
sebuah katup di pangkalnya yaitu vulva semilunaris.
2.
Memiliki
tekanan darah yang umumnya kuat yang melewati arteri.
3.
Denyutnya
dapat dirasakan pada saat diraba.
4.
Memiliki
dinding yang tebal dan elastis.
Pembuluh darah Vena
Pembuluh
darah vena merupakan pembuluh darah yang berujung di serambi jantung, dan
berfungsi membawa darah kembali ke jantung. Sama halnya dengan artersi,
pembuluh darah vena juga dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1.
Vena kava,
merupakan vena terbesar yang ujungnya di serambi kanan, berfungsi membawa darah
yang kaya akan karbondioksida ke jantung.
Vena kava ini dibagi lagi menjadi 2 yaitu vena kava superior dan vena kava
inferior.
2.
Vena
pulmonalis, merupakan vena yang membawa darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru
ke jantung.
3.
Vena
porta, merupakan vena yang berfungsi membawa darah dari organ pencernaan ke
hati.
Ciri-ciri
dari pembuluh darah vena adalah sebagai berikut:
1.
Memiliki
banyak katup disepanjang pembuluh.
2.
Terletak
dekat dengan permukaan tubuh.
3.
Memiliki
kemampuan menampung 75% darah.
4.
Memiliki
dinding pembuluh yang tipis dan kurang elastis.
Pembuluh
darah Kapiler
Pembuluh
kapiler merupakan pembuluh yang berperan dalam pertukaran zat dalam darah.
Ciri-ciri dari kapiler adalah sebagai berikut
1.
Berbentuk
halus
2.
Memiliki
dinding sel yang sangat tipis
3.
Memiliki
diameter 0,008 mm.
4.
Pada orang
dewasa, memiliki area yang sangat luas mencapai sekitar 7.000m2.
Selain
itu, fungsi dari pembuluh darah kapiler adalah sebagai berikut:
1.
Menyerap
zat-zat atau sari-sari makanan dari usus
2.
Menyaring
darah dari dalam ginjal.
3.
Menjadi
tempat terjadinya atau proses pertukaran zat antara darah dan cairan dalam
jaringan.
4.
Mengambil
zat-zat yang diperlukan oleh kelenjar.
5.
Menjadi
penghubung antara arteriola (cabang dari arteri) dengan venula (cabang dari
vena).
Mekanisme
Siklus Peredaran Darah Besar dan Kecil
Berdasarkan pembahasan dan penjelasan sebelumnya, kita manusia termasuk makhluk hidup yang memiliki sistem peredaran darah tertutup dan ganda, yaitu peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
Untuk
mempermudah memahaminya, kalian bisa sambil memperhatikan gambar diatas. Daerah
berwarna biru adalah sebelah kanan, dan daerah
berwarna merah adalah sebelah kiri.
Pada
siklus peredaran darah besar merupakan sistem peredaran darah dari jantung
keseluruh tubuh, dengan siklus sebagai berikut
Bilik kiri
→ aorta → seluruh tubuh (kecuali paru-paru) → vena kava → serambi kanan
Siklus
Peredaran Darah Kecil
Sedangkan
pada siklus peredaran darah kecil merupakan sistem peredaran darah dari
jantung ke paru-paru dengan siklus sebagai berikut
Bilik
kanan → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → serambi kiri
Sistem Limfatik
Sebagaimana
sebelumnya pada bagian sistem peredaran darah atau sistem sirkulasi, bahwa
sistem sirkulasi itu dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem kardiovaskuler, dan
sistem limfatik. Nah, saat ini kita bakal bahas mengenai sistem limfatik.
Sistem limfatik adalah suatu sistem sekunder yang memiliki peran utama dalam menghasilkan imun tubuh (sistem kekebalan tubuh) dan mengandung limfa atau getah bening.
Sistem ini tersusun atas organ limfa (terdiri dari nodus limfa, tonsil, kelenjar timus, dan limfa), cairan limfa (cairan yang ada di dalam jaringan yang mampu diserap oleh kapiler limfa), dan pembuluh limfa (pembuluh yang berupa vena kecil, berdinding tipis, transparan, terbuka di ujung-ujungnya, serta memiliki kapiler limfa).
Oleh karena itu, berbeda dengan sistem kardiovaskuler, sistem limfa ini memiliki sistem peredaran terbuka.
Fungsi
dari sistem limfa sebagai berikut:
1.
Mengembalikan
cairan yang berelebihan.
2.
Mengangkut
lemak dari usus ke sistem peredaran darah.
3.
Mengangkut
limfosit dari kelenjar limfa ke sirkulasi darah.
4.
Menghancurkan
dan menyaring mikroorganisme.
5.
Menghasilkan
antibodi.
Adapun
berikut siklus dari aliran limfa
Cairan
dari jaringan → kapiler limfa → saluran penampung → pembuluh limfa (yang
lebih besar) → membentuk trunkus (batang saluran) limfa utama
Gangguan atau Penyakit Sistem Peredaran Darah
Karena
semua tubuh kita dialiri oleh darah, tentunya gangguan atau penyakit yang
berhubungan sistem peredaran darah tidak dapat diremehkan, berikut beberapa
penyakit yang disebabkan adanya gangguan atau penyakit pada sistem peredaran
darah
Gangguan atau Penyakit pada Jantung
Berikut
beberapa gangguan atau penyakit pada jantung:
1.
Angina,
gangguan yang terjadi akibat kurangnya pasokan darah atau pemasukan oksigen ke
otot jantung, sehingga menyebabkan dada terasa nyeri.
2.
Aritma,
gangguan yang terjadi di mana kondisi irama pada jantung tidak teratur, alias
tidak berdetak secara normal, bisa lebih cepat, bisa lebih lambat.
3.
Cardiomyopathy,
gangguan yang terjadi akibat adanya kelainan pada otot jantung baik secara
struktur dna juga fungsi, sehingga otot jantung melemah.
4.
Penyakit
Jantung Koroner, gangguan yang terjadi disebabkan adanya plak pada arteri
koroner, sehingga darah yang mengandung oksigen tidak sampai ke otot jantung.
Gangguan
atau Penyakit pada Darah
Berikut
beberapa gangguan atau penyakit pada darah:
1.
Anemia,
merupakan gangguan yang terjadi akibat kurangnya hemoglobin dalam darah,
eritrosit dan volume darah itu sendiri, hal ini disebabkan oleh kekurangan zat
besi dan vitamin B12.
2.
Leukemia
atau kanker darah, merupakan gangguan di mana produksi sel darah putih yang
terlalu berlebihan, sehingga sel darah putih atau leukosit memakan sel darah
merah atau eritrosit, sehingga volume eritrosit menurun.
3.
Hemofilia,
merupakan gangguan akibat adanya kelainan darah di mana darah sulit membeku,
yang disebabkan oleh faktor keturunan.
4.
Thalassemia,
gangguan akibat adanya kelainan yang terjadi pada hemoglobin sehingga sel darah
merah atau eritrosit mudah rusak.
Gangguan atau Penyakit pada Pembuluh Darah
Berikut
beberapa gangguan atau penyakit pada pembuluh darah:
1.
Trombus,
merupakan gangguan akibat adanya disfungsi endothel sehingga terdapat gumpalan
bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah pada jaringan yang terjadi
kerusakan.
2.
Embolus,
merupakan gangguan yang terjadi akibat adanya bekuan gumpalan darah yang
bergerak pada sistem sirkulasi dan terjebak di pembuluh darah kecil.
3.
Varises,
merupakan gangguan di mana terjadinya pembesaran pembuluh darah vena, hal ini
sering kali terjadi pada bagian kaki.
Dirangkum dari
berbagai sumber
No comments:
Post a Comment