Sunday, September 28, 2025

 

Sistem Gerak Manusia



Techno.okezone.com

Letak dan Fungsi Rangka

Gerakan otot sebetulnya adalah hasil kerjasama dari rangka serta otot. Otot merupakan bagian tubuh mampu berkontraksi, sedang rangka tidak memiliki kemampuan seperti demikian. Apabila otot berkontraksi dengan otomatis rangkat tersebut ikut bergerak dikarenakan otot terletak melekat dengan erat pada rangka. Maka itu bisa dikatakan bahwa otot merupakan alat gerak yang aktif, sedang rangka adalah alat gerak pasif. Pada umumnya, fungsi rangka yaitu:

  1. Sebagai alat gerak pasif
  2. Tempat melekatnya otot rangka
  3. Memberikan bentuk tubuh
  4. Memberikan kekuatan serta menunjang tegaknya tubuh
  5. Melindungi organ tumbuh yang lemah
  6. Tempat pembentukan sel-sel darah

Jenis Tulang serta Strukturnya

Tulang penyusun tubuh dibedakan sesuai dengan hal-hal di bawah ini: 

Jenis Tulang

Tulang Rawan / Kartilago

Tulang rawan dapat ditemukan di embrio, anak-anak, serta kalangan dewasa. Tulang rawan di embrio serta anak-anak asalnya dari sel mesenkim. Di embrio, bagian dalam tulang rawannya berongga serta isinya sel-sel pembentuk tulang diseut dengan osteoblas.

Tulang Sejati / Osteon

Tulang sejati memiliki sifat kerar serta matriknya banyak memiliki kandungan kalsium serta fosfat

Matriks Tulang

Berdasarkan matriks penyusun, tulang ini dibedakan menjadi 2, diantaranya yaitu:

  1. Tulang Kompak, yang mempunyai matriks padat serta rapat, seperti ada di tulang pipa. 
  2. Tulang spons, mempunyai matriks berogga, seperti ada di tulang pipih serta pendek. 

Bentuk Tulang

Berdasarkan bentuk, tulang dibedakan atas 3 bagian, diantaranya:

  1. Tulang pipa, memiliki bentuk bulat panjang. Tulang ini dijumpai di anggota gerak. 
  2. Tulang pipih, memiliki bentuk lebar serta pipih. Tulang tersebut terdiri dari 2 lapisan jaringan tulang misalnya bunga karang / spons didalamnya memiliki isi sumsum merah sebagai suatu tempat pembentukan sel darah. 
  3. Tulang pendek, memiliki bentuk bulat serta ukurannya pendek, tidak beraturan. 

olagragasport.blogspot.com

Sistem Rangka Manusia

Tubuh bisa memiliki kontruksi sedemikian rupa dikarenakan adanya kerangka membentuknya. Kitapun bisa berdiri dengan tegak karenanya. Pada umumnya kerangka manusia ini dikelompokan menjadi 2, diantaranya: 

Rangka Aksial

Rangka yang satu ini adalah rangka tersusun dengan tulang tengkorak, tulang rusuk / iga, tulang belakang, serta tulang dada. 









www.perpusku.com

Rangka Apendikuler

Rangka ini adalah rangka tersusun dari tulang bahu, tulang anggota gerak atas serta bawah serta tulang panggul.


 










Gipeng.blogspot.com

Tengkorak





 


 

 







































Perkembangan Tulang

Keadaan tulang terhadap bayi sangat menguntungkan dikarenakan memudahkan proses melahirkannya. Bayangkan apabila bayi mempunyai tulang keras, tentunya sangat menyulitkan sera menyakitkan pada proses melahirkannya. Sesudah lahir, tulang bayi mengalami proses osifikasi, adalah proses pengerasan tulang. Proses osifikasi terjadi pada berbagai tahap, diantaranya:

  1. Kartilago
  2. Ban periosteum terbentuk
  3. Perkembangan pusat osifikasi primer
  4. Masuknya pembuluh darah
  5. Rongga sumsum tulang terbentuk
  6. Penipisan serta pemanjangan ban
  7. Pembentukan pusat osifikasi sekunder
  8. Sisa kartilago sebagai lempengnya epifisis
  9. Pembentukan batas epifisis

Hubungan Antartulang

Ada dua tulang saling berhubungan, itulah dimaksud dengan persendian maupun artikulasi. Sendi menyusun kerangka manusia ada pada berbagai tempat. Dengan garis besar, sendi tersebut bisa dibedakan dengan 3 macam, yaitu:

Amfiartosis

Merupakan persendia yang mana gerakan terjadi sangat terbatas.

Sinartrosis

Persendian sinartrosis tidak memungkinkan hadirnya gerakan. Persedian tersebut dibedakan dengan:

  1. Sinartrosis Sinkondrosis, persendian yang satu ini penghubungnya yaitu tulang rawan. 
  2. Sinartrosis Sinifibrosis, persendian yang satu ini penghubungnya yaitu serabut jaringan ikat. 

Diartrosis

Jenis persendian satu ini, gerakan terjadi banyak serta leluasa. Jenis persendian diartrosis adalah:

  1. Sendi peluru, yaitu hubngan antartulang yang mana kedua ujung tulang dengan bentuk bongkol serta lekuk. 
  2. Sendi pelana, hubungan antartulang memngkinkan gerak kedua arah, bersama bidang sendirinya memiliki bentuk pelana. 
  3. Sendi engsel, hubungan antar tulang yang mana tulang satu berputar dengan tulang lainnya. 
  4. Sendi luncur, hubungan antartulang memungkinkan gerakan badannya membungkuk serta menggeliat. 









 









Kelainan Tulang









Kelainan terhadap Tulang

Berbagai kelainan terjadi terhadap tulang yaitu:

  1. Fraktura, kelainan tulang yang satu ini, tulang alami keretakan maupun patah tulang diakibatkan alami benturan keras. 
  2. Kelainan bawaan semenjak lahir
  3. Arthritis, disebabkan karena radang terjadi terhadap persendian. 
  4. Gangguan terjadi terhadap tulang belakang, yaitu kifosis, lordosis, serta scoliosis
  5. Osteoporosis, kalangan menderita kelainan satu ini, keadaan tulang akan rapuh serta keropos
  6. Rakhitis, disebabkan kondisi tulang yang lunak.
  7. Mikrosefalus, kelainan ini mengalami pertumbuhan tulang tengkorak terlambat. 

Cara jaga Kesehatan Tulang

  1. Makan makanan cukup memiliki kandungan kalsium
  2. Olahraga teratur
  3. Berjemur di bawah sinar matahari pagi

Otot

Otot adalah alat gerak yang aktif. Dengan aktivitas otot seringkali berkontraksi serta berelaksasi hingga dapat akibatkan pergerakan tubuh. Berdasarkan perlekatan, otot ini dibedakan atas dua bagian, yaitu:

  1. Origo, adalah ujung otot melekat terhadap tulang sedikit bergerak saat kontraksi
  2. Insersi, adalah bagian ujung otot lainnya melekat terhadap tulang. 

Jenis Otot serta Karakteristiknya

Terdapat 3 jenis otot, yaitu:












  1. Otot kerangka / otot lurik, adalah otot melekat terhadap kerangka. 
  2. Otot polos, merupakan sel tunggal, bentuknya gelendong dengan 1 inti terletak pada tengah-tengah. 
  3. Otot jantung, cara kerjanya otot terus menerus. 



 








Mekanisme Kerja Otot

Otot adalah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang bisa menggerakkan rangka atau tulang. Rangka berfungsi menyokong tubuh manusia yang merupakan alat gerak pasif yang gerakkan oleh otot yang menempel di rangka.

Selain rangka tubuh, ada beberapa organ lain yang digerakkan oleh otot seperti bagian jantung, saluran pencernaan, sistem sirkulasi dan sistem reproduksi.

Berikut ini urutan mekanisme kerja otot manusia. Mekanisme kerja otot manusia di awali ketika otot mendapatkan rangsangan sehingga otot akan berkontraksi. Kontrasi tersebutlah yang menyebabkan adanya sebuah gerakkan.

Kontraksi pada otot ditandai dengan memendekknya otot, hal ini karena otot mengembung dibagian tengah dan otot menegang. Namun, ketika otot tidak bekerja maka otot akan kembali kendur dan relaksasi.

Pada saat mengalami kontraksi, otot yang melekat pada tulang akan turut berkontraksi, sehingga tulang tertarik dan bergerak. Kontraksi pada otot dipacu oleh potensial aksi dari sinapsi sel saraf yang menyebabkan ion kalsium oleh retikulum sarkoplasma (retikulum endoplasma yang terspesialisasi) di otot.

Pelepasan ion kalsium menyebabkan terjadinya ikatan antara kepala miosin dan filamen aktin. Pada saat filamen aktin meluncur ke bagian tengah sarkomer, otot akan memendek (kontraksi). Ketika mekanisme kerja otot terjadi saat posisi sedang relaksasi maka filamen-filamen akan kembali ke bentuk semula.




Tahapan Mekanisme Kerja Otot

Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami jelaskan tahapan-tahapan mekanisme kerja otot, antara lain:

  • Saat implus saraf tiba di neuronmuscular, maka terjadi pembebasan asetilkolin. Asetilkolin memicu depolarisasi yang menyebabkan pembebasan ion Ca²˖ dan reticulum sarkoplasma.
  • Pada saat ion Ca²˖ meningkat, maka ion akan terikat pada troponin yang menyebabkan perubahan pada struktur troponin.
  • Perubahan ATP akan membebaskan energi yang menyebabkan myosin menarik aktin kedalam dan melakukan pemendekan otot.
  • Miosin selanjutnya akan terlepas dari aktin, lalu jembatan aktomiosin akan terputus ketika molekul ATP terikat pada Myosin.
  • Proses kontraksi pada otot berlangsung selama terdapat ATP dan ion Ca²˖. Saat impuls terhenti maka ion Ca²˖. kembali ke reticulum sitoplasma.

Sumber Energi Gerak Otot

Untuk dapat bergerak, otot membutuhkan energi yang bersumber dari beberapa energi dibawah ini, antara lain:

  • ATP (Adenosine Tri Fosfat)
    ATP akan terurai menjadi ADP (Adenosine difosfat) dan energi, lalu ADP kembali di urai menjadi AMP (Adenosine Monofosfat) dan energi, atau dapat dirumuskan seperti berikut ini:
    ATP = ADP + P + Energi
    ADP = AMP + P + Energi
  • Keratin fosfat
    Keratin fosfat akan diurai menjadi keratin, fosfat dan energi. Pemecahan ATP dan keratin fosfat berfungsi menghasilkan energi pada saat kontraksi otot. Berlangsungnya proses tersebut tidak membutuhkan oksigen.
  • Glikogen (gula otot)
    Glikogen akan dilarutkan menjadi laktasidogen dan diubah kembali menjadi glukosa dan asam laktat. Molekul ini diubah menjadi CO2, H2O dan energi.

Proses diatas terjadi pada saat otot relaksasi dan membutuhkan oksigen yang atau disebut dengan fase aerob. Jika dalam otot mengandung banyak asam laktat, maka otot akan terasa lelah dan pegal. Asam laktat dapat dioksidasi dengan bantuan oksigen

Kelainan terhadap Otot 

  1. Tetanus, kondisi otot mengalami kejang. 
  2. Kram, otot dalam keadaan sedang kejang.
  3. Hipertropi otot, keadaan otot lebih besar serta lebih kuat. 
  4. Atrofi otot, keadaan otot lebih kecil serta lemah kontraksi. 
  5. Stiff, keadaan radang otot trapezium

Sumber Materi: Buku Biologi Kelas 11 Semester 1 Terbitan BSE, ruang guru, zenius dll

 

No comments: