Thursday, November 13, 2025

 

KISI-KISI PSAS 1 BIOLOGI KELAS XI 2025

1.       MENJELASKAN PENGERTIAN SEL MENURUT ROBERT HOOKE

2.       MEMBEDAKAN MACAM-MACAM MIKROSKOP

3.       MENJELASKAN SIFAT-SIFAT MEMBRAN PLASMA

4.       MENJELASKAN ORGANEL SEL BESERTA FUNGSINYA

5.       MEMBEDAKAN SEL YANG MEMILIKI DAN YANG BELUM MEMILIKI MEMBRAN INTI

6.       MEMILIH ORGANEL SEL YANG HANYA DITEMUKAN PADA SEL HEWAN

7.       MENYEBUTKAN ENZIM PADA SPERMA DAN PERANNYA

8.       MENYEBUTKAN MOLEKUL YANG DAPAT MELEWATI MEMBRAN YANG MEMBUTUHKAN MEKANISME KHUSUS

9.       MEMBEDAKAN TRANSPOR PASIF DAN AKTIF

10.   MENJELASKAN AKIBAT SEL HEWAN JIKA DIMASUKKAN DALAM LARUTAN

11.   MENJELASKAN EKSOSITOSIS DAN ENDOSITOSIS

12.   MENJELASKAN POMPA ION NATRIUM DAN KALIUM

13.   MENJELAKAN ALAT PEREDARAN DARAH

14.   MENJELASKAN MACAM-MACAM SEL DARAH

15.   MENJELASKAN PROSES PEMBEKUAN DARAN

16.   MEMBEDAKAN SISTEM PEREDARAN DARAH BESAR DAN PERDARAN DARAH KECIL

17.   MENYEBUTKAN BAGIAN-BAGIAN JANTUNG

18.   MEMBEDAKAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO

19.   MENYEBUTKAN TULANG YANG TERMASUK KERANGKA AKSIAL DAN APENDIKULER

20.   MEMILIH CONTOH DARI PERSENDIAN SINARTROSIS

21.   MEMBEDAKAN OTOT LURIK, OTOT POLOS DAN OTOT JANTUNG

22.   MENJELASKAN KELAINAN PADA TULANG BELAKANG

23.   MENJELASKAN FASE SIKLUS SEL

24.   DAPAT MEMILIH GAMBAR DAN MENGURUTKAN FASE PADA MITOSIS

25.   MEMILIH GAMBAR DAN MENGURUTKAN FASE MEIOSIS

26.   DAPAT MEMBEDAKAN PEMBELAHAN MIOSIS DAN MEIOSIS

27.   MENJELASKAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS

28.   MENJELASKAN SISTEM PENCERNAAN KIMIAWI DAN MEKANIK

29.   MENYEBUTKAN ENZIM PENCERNAAN BESERTA FUNGSINYA

30.   DAPAT MENGURUTKAN ORGAN-ORGAN PADA SISTEM PENCERNAAN BESERTA FUNGSINYA

31.   DAPAT MENJELASKAN GANGGUAN PADA LAMBUNG

32.   MENJELASKAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI OTOT

33.   MENJELASKAN PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

34.   MENJELASKAN PERBEDAAN DIFUSI DAN OSMOSIS

35.   MENJELASKAN MACAM-AMACAM PEMBULUH DARAH

 

Nb : SATU INDIKATOR DAPAT TERDIRI LEBIH DARI SATU SOAL

Monday, October 27, 2025

TEST KEMAMPUAN AKADEMIK (TKA) BIOLOGI TRYOUT 1

1.    Seorang peneliti lingkungan menemukan suatu jenis bakteri di perairan air tawar. Setelah diamati lebih lanjut, bakteri tersebut mempunyai pigmen klorofil, karoten, dan pigmen tambahan. Keberadaan pigmen klorofil tersebut mendukung berlangsungnya proses fotosintesis. Berdasarkan ciri-cirinya, bakteri tersebut termasuk dalam kelompok . . .

A.      Bakteri Gram positif

B.      Proteobacteria

C.      Cyanobacteria

D.      Spirochetes

E.       Chlamydias

2.       Suatu daerah di sekitar kawasan industri tekstil mengalami pencemaran. Air limbah dari industri mengandung pewarna sintetis dan senyawa aromatik yang mencemari tanah dan aliran sungai. Di sisi lain, penggunaan pestisida organoklorin secara berlebihan oleh petani menyebabkan akumulasi bahan kimia berbahaya di dalam tanah. Pemerintah daerah mendorong pemanfaatan jamur sebagai agen bioremediasi untuk membersihkan lingkungan secara berkelanjutan. Para ahli ekotoksikologi menyarankan penerapan bioremediasi berbasis jamur untuk membersihkan lingkungan secara berkelanjutan. Manakah solusi berikut yang tepat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut? Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

        Menggunakan Phanerochaete chrysosporium yang menghasilkan enzim lignin peroksidase untuk menguraikan senyawa aromatik pada limbah industri tekstil.

        Mengaplikasikan white rot Fungi penghasil enzim laktase dan mangan peroksidase untuk mendegradasi pestisida organoklorin dalam tanah tercemar.

        Menginokulasikan Aspergillus niger untuk memecah senyawa aromatik dalam limbah industri tekstil melalui aktivitas enzim fitase dan protease.

        Menggunakan Penicillium citrinum yang menghasilkan enzim glukosidase untuk menetralkan racun pestisida organoklorin dalam tanah pertanian yang tercemar.

        Memanfaatkan Trichoderma harzianum sebagai agen mikrobial penghasil enzim selulase untuk mendekomposisi logam berat dalam limbah industri tekstil.

Cermati teks berikut untuk menjawab soal nomor 3-5

Keragaman Burung di Taman Wisata Alam Camplong

Taman Wisata Alam (TWA) Camplong di Nusa Tenggara Timur merupakan habitat penting bagi keberadaan burung-burung endemik dan sebaran terbatas. Dalam kawasan ini tercatat ada 45 jenis burung yang terdiri atas 6 jenis burung endemik Timor, 18 jenis burung endemik Nusa Tenggara, dan 24 jenis burung dengan sebaran terbatas. Berdasarkan survei oleh BirdLife International, keenam jenis burung endemik Timor, meliputi sikatan timor (Ficedula timorensis), opior timor (Heleia muelleri), mizomela timor (Myzomela vulnerata), celucuk timor (Buettikoferella bivittata), cikukua timor (Philemon inornatus), dan isap-madu timor (Lichmera flavicans)

Penelitian lebih lanjut menyatakan bahwa dalam kurun waktu 2 tahun, jenis burung dengan sebaran terbatas mengalami penurunan jumlah jenis sebanyak 9 jenis. Kesembilan burung tersebut, yaitu punai timor (Trevon psittoceus), uncal kelam (Macropygia magno), delimukan wetar (Gallicolumbo hoedtii), kakaktua kecil jambu kuning (Cacatua sulphurea), nuri raja kembang (Aprosmictus jonquillaceus), buntut tumpul timor (Urosphens subulato), burung-madu matari (Nectorinio solaris), bondol-hijau triwarna (Erythrura tricolor), dan gelatik timor (Padda fuscata). Burung-burung ini mencerminkan kekhasan fauna Indonesia Timur yang memiliki karakteristik unik, seperti ukuran tubuh kecil, warna mencolok, serta suara khas yang digunakan untuk berkomunikasi das menandai wilayahnya. Ciri khas burung-burung endemik dan sebaran terbatas tersebut tidak hanya tampas pada ciri morfologi, tetapi juga dalam kebiasaan makan dan jenis makanannya.

 

Dalam sistem Taksonomi, burung-burung tersebut dikelompokkan ke dalam berbagai famili dan genus berdasarkan persamaan morfologi dan kekerabatan genetik. Misalnya burung pemakan madu, seperti dan genus Lichmera, Philemon, dan Myzomela termasuk dalam famili Meliphagidae dan ordo Passeriformes Sementara itu, kelompok burung pemakan serangga, seperti dari genus Heleia dan Ficedula termasuk dalam famili berbeda, tetapi berada dalam ordo yang sama, yaitu Passeriformes. Ada juga burung dari genus Treron dan Gallicolumba termasuk dalam famili Columbidae dan ordo Columbiformes.

Sumber: Paga, B., dkk. (2008). PARTNER, Vol. 15(1)

3.       Berdasarkan informasi dalam bacaan, tentukan jawaban YA atau TIDAK untuk setiap pertanyaan berikut terkait ciri-ciri kelompok burung yang terdapat di TWA Camplong!

Pertanyaan

Ya

Tidak

Apakah burung dari genus Myzomela memiliki ukuran tubuh kecil dan paruh panjang yang melengkung ke bawah untuk mengisap nektar dari bunga?

 

 

Apakah burung endemik Timor jenis Cacatua sulphurea memiliki ciri khas berupa jambul berwarna kuning cerah yang bisa ditegakkan?

 

 

Apakah burung endemik Timor jenis Philemon inornatus memiliki tubuh berukuran kecil dengan paruh lebar dan memakan nektar?

 

 

4.       Manakah pernyataan berikut yang menunjukkan pengelompokan burung berdasarkan karakteristiknya sesuai informasi dalam bacaan? Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

        Lichmera flavicans termasuk burung pemakan serangga sehingga dikelompokkan ke dalam famili Muscicapidae.

        Heleia muelleri merupakan burung yang memiliki garis melingkari mata sehingga dikelompokkan ke dalam famili Zosteropidae.

        Ficedula timorensis merupakan burung pemakan madu sehingga dikelompokkan ke dalam famili Meliphagidae.

        Padda fuscata termasuk burung pemakan biji sehingga dikelompokkan ke dalam famili Estrildidae.

        Gallicolumba hoedtii merupakan burung yang memiliki paruh pendek dan kepala kecil sehingga dikelompokkan ke dalam famili Columbidae.

5.       Pasangan jenis burung di TWA Camplong yang menunjukkan hubungan kekerabatan paling dekat berdasarkan tingkat taksonomi adalah. . .

A.      punai timor dan delimukan wetar memiliki kekerabatan terdekat pada tingkat ordo, yaitu Columbiformes

B.      isap-madu timor dan cikukua timor memiliki kekerabatan terdekat pada tingkat ordo, yaitu Passeriformes

C.      opior timor dan mizomela timor memiliki kekerabatan terdekat pada tingkat famili, yaitu Meliphagidae

D.      sikatan timor dan opior timor memiliki kekerabatan terdekat pada tingkat ordo, yaitu Passeriformes

E.       sikatan timor dan opior timor memiliki kekerabatan terdekat pada tingkat famili, yaitu Zosteropidae

6.       Seorang ahli Taksonomi mengamati beberapa jenis hewan Hasil pengamatan yang diperoleh sebagai berikut!

1.)    Hewan K. hidup di darat, memiliki sayap, berkembang biak dengan cara bertelur, dan bernapas menggunakan paru-paru

2.)    Hewan L. hidup di darat, memiliki kaki, berkembang biak dengan cara melahirkan, dan bernapas menggunakan paru-paru.

3.)    Hewan M. hidup di air, memiliki sirip, berkembang biak dengan cara bertelur, dan bernapas menggunakan insang

4.)    Hewan N. hidup di darat, memiliki kaki, berkembang biak dengan cara bertelur melahirkan, dan bernapas menggunakan paru-paru.

Bagaimana prinsip sistem klasifikasi yang digunakan oleh ahli Taksonomi tersebut untuk mengelompokkan hewan-hewan tersebut? Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

        Menggunakan klasifikasi sistem alami untuk mengelompokkan hewan L dan N berdasarkan alat geraknya.

        Hewan K, L, dan N dapat dikelompokkan berdasarkan cara bernapasnya dengan menerapkan klasifikasi sistem buatan.

        Hewan K, L, M, dan N dapat dikelompokkan berdasarkan hubungan kekerabatannya karena memiliki tulang belakang menggunakan klasifikasi sistem filogenetik

        Menggunakan sistem klasifikasi buatan untuk mengklasifikasikan hewan K dan M berdasarkan cara reproduksinya.

        Mengelompokkan hewan K, L, dan N berdasarkan habitatnya menggunakan klasifikasi sistem alami

Perhatikan informasi berikut untuk menjawab soal nomor 7 dan 8!

Potensi Tumbuhan untuk Fitoremediasi

Tumbuhan memiliki peran ekologis yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, salah satunya melalui fitoremediasi, yaitu proses pemulihan lahan tercemar logam berat dengan memanfaatkan tumbuhan. Beberapa jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai fitoremediasi, antara lain Eichhornia crassipes, Echinodorus palaefolius, Jatropha curcas, Ipomoea reptans, dan Calotropis gigantea. Kelima tumbuhan tersebut berperan membersihkan lingkungan dari zat-zat pencemar, misalnya logam berat sehingga dapat memulihkan ekosistem yang terganggu akibat pencemaran.

Adapun karakteristik setiap tanaman yang berperan dalam fitoremediasi tersebut dijelaskan pada kunci dikotom berikut.

1.       a. tumbuhan berkeping satu ..................................................................................... 2

b. tumbuhan berkeping dua....................................................................................... 3

2.       a. tangkai daun menggembung................................................................. Tumbuhan P

b. tangkai daun tidak menggembung......................................................... Tumbuhan Q

3.       a. bentuk pertulangan daun menyirip......................................................................... 4

b. bentuk pertulangan daun menjari.......................................................... Tumbuhan R

4.       a. batang herbaseus.................................................................................. Tumbuhan S

b. batang berkayu..................................................................................... Tumbuhan T

Disadur dari: Yulianti, L. I. M. (2021) Biota: Jurnal ilmiah ilmu-Ilmu Hayatı, Vol. 6(2), Paulina, M. dan Faradika, M. (2024) Journal of Global Forest and Environmental Science, Vol. 4(1)

7.       Berdasarkan kunci dikotom yang disajikan, nama tumbuhan beserta kelompoknya yang memiliki ciri antara lain biji berkeping dua, bentuk pertulangan daun menyirip, dan batang herbaseus Adalah. . .

A.      Calotropis gigantea, termasuk kelompok Dicotyledoneae

B.      Ipomoea reptans, termasuk kelompok Dicotyledoneae

C.      Ipomoea reptans, termasuk kelompok Monocotyledoneae

D.      Jatropha curcas, termasuk kelompok Dicotyledoneae

E.       Echinodorus palaefolius, termasuk kelompok Monocotyledoneae

 

 

8.       Urutan identifikasi untuk tumbuhan yang berperan dalam fitoremediasi sesuai kunci dikotom tersebut adalah....

A.      tumbuhan P adalah Echinodorus palaefolius dengan urutan kunci dikotom 1a-2a

B.      tumbuhan Q adalah Eichhornia crassipes dengan urutan kunci dikotom 1a-2b

C.      tumbuhan R adalah Jatropha curcas dengan urutan kunci dikotom 1b-3b

D.      tumbuhan S adalah Calotropis gigantea dengan urutan kunci dikotom 1b-3a-4a

E.       tumbuhan T adalah Ipomoea reptans dengan urutan kunci dikotom 1b-3a-4b

9.       Berbagai makhluk hidup menunjukkan keanekaragaman yang berbeda, baik pada tingkat gen maupun jenis. Tentukan Keanekaragaman Jenis atau Keanekaragaman Gen untuk setiap pernyataan berikut!

Pernyataan

Keanekaragaman jenis

Keanekaragaman gen

Di beberapa daerah di Indonesia tumbuh jeruk bali, jeruk keprok, dan jeruk nipis yang memiliki rasa, ukuran, dan bentuk buah yang berbeda.

 

 

Petani di Indonesia menanam beras ketan hitam, ketan putih, dan padi biasa yang memiliki sifat-sifat berbeda akibat persilangan alami maupun buatan

 

 

Peneliti menyilangkan dua jenis mawar menghasilkan tanaman baru dengan warna bunga ungu dan kelopak lebih besar dari kedua induknya.

 

 

10.   Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Namun pembangunan, alih fungsi lahan, budi daya tanaman varietas unggul, eksploitasi satwa liar, dan ekploitas koral menjadi ancaman nyata terhadap keberlanjutan sumber daya hayati tersebut. Dari berbagai kasus yang terjadi di Indonesia, manakah pernyataan yang tepat untuk menunjukkan hubungan antara permasalahan keanekaragaman hayati dan upaya pelestariannya? Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dar satu

        Berkurangnya populasi harimau sumatra akibat perburuan dan konflik dengan manusia dapat diatas dengan memindahkan seluruh populasi harimau sumatra ke kebun binatang agar lebih aman

        Deforestasi di Kalimantan menyebabkan hilangnya habitat orang utan sehingga perlu dilakukan konservasi in situ, seperti pembangunan taman nasional menjadi solusi pelestarian habitat alaminya

        Penggunaan varietas unggul yang seragam dalam pertanian meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga keanekaragaman genetik local

        Eksploitası berlebihan terhadap terumbu karang menyebabkan kerusakan ekosistem laut sehing diperlukan pembentukan kawasan konservasi laut sebagai bentuk pelestarian ekosistem.

        Perdagangan ilegal burung endemik di Papua dapat dikurangi dengan edukasi masyarakat dal penguatan penegakan hukum sebagai bagian dari pelestarian spesies

11.   Seorang petani mengalami penurunan hasil panen padi akibat degradasi kesuburan tanah. la disarankan menggunakan teknik pertanian ramah lingkungan, salah satunya dengan menanam tanaman legum (kacang-kacangan) yang diketahui mampu membantu memperbaiki kualitas tanah. Setelah beberapa musim, ia melihat perbaikan signifikan dalam kesuburan tanah dan peningkatan hasil panen tanpa perlu memberikan banyak penggunaan pupuk anorganik. Berdasarkan kasus tersebut, manakah pernyataan yang paling tepat untuk menjelaskan peran bakteri dalam membantu petani tersebut?

A.      Bakteri patogen pada akar tanaman legum dapat merangsang tanaman untuk mengeluarkan zat penyubur tanah.

B.      Bakteri nitrifikasi mengubah senyawa nitrogen di udara menjadi oksigen yang menyuburkan tanah.

C.      Bakteri pengikat nitrogen hidup bersimbiosis dengan akar tanaman legum dan mengubah nitrogen bebas menjadi senyawa yang dapat diserap tanaman.

D.      Bakteri fermentasi pada tanaman legum membantu menguraikan zat organik dalam tanah sehingga menambah unsur hara.

E.       Bakteri pada daun tanaman legum menyerap nitrogen dari udara dan menyalurkannya langsung ke akar melalui pembuluh angkut.

12.   Perhatikan grafik perubahan kadar nitrat dan populasi fitoplankton di danau X selama 6 bulan di samping.

Berdasarkan grafik tersebut, tentukan tepat atau tidak tepat untuk setiap pernyataan berikut mengenai keterkaitan komponen biotik dan abiotikdo ekosistem!




Pernyataan

Tepat

Tidak tepat

Kadar nitrat merupakan komponen biotik yang dapat memengaruhi dinamika populasi fitoplankton di danau.

 

 

Meningkatnya kadar nitrat pada Februari hingga Maret berkorelasi dengan me-ningkatnya populasi fitoplankton sebagai konsumen utama di danau.

 

 

Penurunan kadar nitrat dari Maret ke Juni menyebabkan penurunan populasi fitoplankton yang selanjutnya akan diikuti penurunan populasi konsumen primer.

 

 

Cermati informasi berikut untuk menjawab soal nomor 13 dan 14!

 

Hilangnya Spesies Herbivor Besar dan Dampaknya terhadap Ekosistem Sabana Afrika

Kehilangan spesies herbivor besar, seperti gajah afrika (Loxodonta africono), zebra dataran (Equus quagga) dan kerbau afrika (Syncerus caffer) di ekosistem padang sabana Afrika telah menimbulkan dampak ekologis yang nyata dan luas. Studi lapangan menunjukkan bahwa hewan-hewan ini bukan hanya pemakan rumput. tetapi juga berperan sebagai pengendali struktur vegetasi dan pengatur distribusi nutrien di tanah. Misalnya, gajah berperan dalam membuka lahan dengan merobohkan pohon-pohon kecil sehingga menciptakan habitat terbuka yang mendukung pertumbuhan rumput dan memungkinkan mobilitas spesies lain. Tanpa kehadiran gajah, vegetasi sabana menjadi lebih tertutup karena didominasi oleh semak berduri dan pohon invasif yang menurunkan keanekaragaman tumbuhan herba

Zebra dan kerbau juga berperan penting dalam mengendalikan pertumbuhan rumput tertentu yang cepat mendominasi jika tidak dikendalikan sehingga menjaga heterogenitas vegetasi dan menyediakan sumber makanan bagi herbivor kecil, seperti impala dan antelop Thomson. Selain itu, melalui aktivitas ekskresi urine, herbivor besar menyebarkan nutrien penting, seperti nitrogen dan fosfor ke seluruh area padang rumput. Ekskresi hewan herbivor berfungsi sebagai pupuk alami yang memperkaya bahan organik dalam tanah dan mendukung pertumbuhan rumput. Ketika populasi herbivor ini menurun akibat perburuan liar, konversi lahan menjadi pertanian, dan pembangunan infrastruktur maka akan terjadi penumpukan nutrien di lokasi-lokasi tertentu dan kekurangan nutrien di area lain. Kondisi ini menyebabkan degradasi kesuburan tanah secara spasial.

 

Penurunan kesuburan tanah ini memperlambat laju dekomposisi serasah, menurunkan produktivitas primer, dan memperburuk siklus karbon lokal Akibatnya, serangga detritivor, seperti rayap dan kumbang kotoran kehilangan habitat sehingga memengaruhi populasi burung insektivor dan predator kecil. Lebih jauh lagi, ekosistem yang semula dinamis menjadi lebih homogen dan kurang resiliensi terhadap gangguan seperti kekeringan dan kebakaran karena tidak ada lagi spesies besar yang menciptakan ruang terbuka atau mengatur dinamika vegetasi secara aktif Oleh karena itu, herbivor besar dikategorikan sebagai "arsitek ekosistem" karena mengatur secara langsung struktur, fungsi, dan interaksi antarspesies di sabana Upaya konservasi terhadapspesies ini tidak hanya bertujuan menyelamatkan dari kepunahan, tetapi juga mempertahankan fungsi ekologi sabana secara keseluruhan. Kehilangan herbivor besar akan memicu keruntuhan berantai pada sistem yang sangat tergantung pada keseimbangan interaksi antarkomponen biotik dan abiotik.

Sumber: Young, H. S., dkk. (2013). Journal of Ecology, Vol. 101(4)

 

13.   Berdasarkan informasi pada teks, tentukan jawaban Ya atau Tidak untuk setiap pertanyaan berikut terkait dampak ekologi jangka panjang dari hilangnya salah satu komponen ekosistem!

Pertanyaan

Ya

Tidak

Apakah hilangnya herbivor besar mendorong invasi spesies pohon eksotik dan menyebabkan peningkatan produktivitas primer di wilayah padang rumput?

 

 

Apakah ketiadaan herbivor besar mengakibatkan homogenisasi vegetasi dan penurunan habitat serangga detritivor sehingga dapat melemahkan dinamika rantai makanan?

 

 

Apakah penurunan populasi herbivor besar menyebabkan peningkatan aktivitas mikrob tanah sehingga mempercepat daur ulang karbon dan nitrogen?

 

 

14.   Berdasarkan informasi dalam bacaan, manakah pernyataan yang paling benar mengenai peran makhluk hidup dalam ekosistem sabana?

A.      Gajah afrika berperan sebagai konsumen sekunder yang juga bertindak sebagai pengontrol struktur vegetasi melalui aktivitas merusak pohon dan membuka habitat terbuka.

B.      Serangga detritivor berperan sebagai produsen yang membantu menjaga siklus karbon melalui fotosintesis pada bahan organik.

C.      Antelop Thomson berperan sebagai konsumen primer yang bergantung pada keanekaragaman rumput yang dijaga oleh aktivitas herbivor besar, seperti zebra dan kerbau.

D.      Rayap berperan sebagai dekomposer yang memakan bahan organik mati sehingga berperan penting dalam daur ulang nutrien di dalam ekosistem.

E.       Impala berperan sebagai konsumen sekunder yang dapat menggantikan peran herbivor besar yang populasinya makin berkurang.



Perhatikan jaring-jaring makanan berikut untuk menjawab soal nomor 15 dan 16!


 

 

 

 

 

 

 



 

15.   

Tetentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berikut terkait dampak hilangnya organisme pada jaring-jaring makanan di ekosistem laut!

Pernyataan

Benar

Salah

Penurunan populasi zooplankton tidak akan memengaruhi burung laut secara signifikan karena burung laut tidak secara langsung memakan zooplankton.

 

 

Jika populasi ikan berkurang secara drastis, populasi udang akan meningkat, sedangkan populasi burung laut berkurang, tetapi tidak signifikan karena burung laut masih memiliki alternatif sumber makanan yang lain.

 

 

Hilangnya hiu akan secara langsung mengurangi tekanan predasi pada ikan sehingga populasi ikan cenderung meningkat.

 

 

16.   Jika populasi kepiting di kedua jaring-jaring makanan tersebut menurun secara signifikan karena adanya penangkapan besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan pangan, bagaimana stabilitas kedua ekosistem tersebut? Pilihlah jawaban benar! Jawaban benar lebih dari satu

        Ekosistem laut akan lebih terpengaruh karena kepiting merupakan makanan utama bagi burung laut sehingga burung laut sangat bergantung pada ketersediaan kepiting

        Ekosistem laut menjadi kurang stabil karena penurunan populasi kepiting akan secara drastis mengurangi pasokan makanan bagi ikan dan hiu di tingkat trofik lebih tinggi

        Ekosistem laut akan menunjukkan stabilitas yang lebih besar karena hilangnya kepiting dapat diimbangi oleh ketersediaan ikan sebagai sumber makanan alternatif bagi burung laut.

        Ekosistem sungai menjadi kurang stabil karena kepiting menjadi sumber makanan utama bagi burung raja udang sehingga penurunan kepiting menyebabkan berkurangnya populasi burung raja udang

        Ekosistem sungai akan lebih stabil karena memiliki keanekaragaman spesies yang lebih tinggi dibanding ekosistem laut sehingga terdapat lebih banyak jalur energi yang tidak bergantung sepenuhnya pada kepiting

 

Cermati teks dan jaring-jaring makanan berikut untuk menjawab soal nomor 17 dan 18!



Di ekosistem sawah terdapat beberapa jenis makhluk hidup, yaitu padi, walang sangit, belalang, kadal, tikus, katak, burung pipit, ular, dan burung alap-alap. Beberapa makhluk hidup tersebut membentuk jaring-jaring makanan seperti di samping.

Tikus merupakan hama utama di ekosistem tersebut. Oleh karena itu, petani memberantas tikus menggunakan rodentisida. Tindakan tersebut memicu kepunahan tikus.

17.   Berdasarkan kasus tersebut, manakah rantai makanan yang mungkin terbentuk setelah hilangnya tiku ekosistem sawah? Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

        Padi ular → burung alap-alap.

        Padi burung pipit → ular → burung alap-alap.

        Padi belalang → ular → burung alap-alap.

        Padi → belalang → kadal→ ular burung alap-alap.

        Padi walang sangit → ular → burung alap-alap.

18.   Jenis interaksi yang terjadi di ekosistem tersebut adalah…

A.      interaksi antara katak dan belalang termasuk predasi

B.      interaksi antara burung alap-alap dan burung pipit termasuk kompetisi

C.      interaksi antara burung alap-alap dan ular termasuk simbiosis parasitisme

D.      interaksi antara tikus dan burung pipit termasuk simbiosis komensalisme

E.       interaksi antara padi dan belalang termasuk simbiosis mutualisme

19.   Di suatu ekosistem sawah hidup berbagai makhluk hidup yang membentuk sebuah jaring-jaring makanan yang kompleks. Padi merupakan produsen utama yang menjadi sumber makanan bagi konsumen primer, seperti belalang dan berbagai jenis serangga herbivor lainnya. Konsumen sekunder, seperti burung pemakan serangga, laba-laba, dan katak bergantung pada kelimpahan konsumen primer ini. Namun, akibat penggunaan pestisida berlebihan oleh manusia, populasi belalang dan serangga herbivor lainnya menurun drastis. Kondisi ini memicu perubahan besar dalam jaring-jaring makanan. Dengan berkurangnya konsumen primer, konsumen sekunder mulai kekurangan sumber makanan. Populasi burung pemakan serangga, laba laba, dan katak menurun karena kelaparan, sementara produsen justru melimpah karena tidak dimakan oleh konsumen primer dalam jumlah wajar. Berdasarkan kasus tersebut, manakah pernyataan yang tepat mengenai dampak perubahan populasi pada satu tingkat trofik terhadap keseluruhan struktur piramida makanan? Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

        Adanya peningkatan populasi konsumen puncak yang memperkuat stabilitas piramida karena terjadi peningkatan populasi produsen untuk menopang puncak rantai makanan.

        Perubahan populasi pada salah satu tingkat trofik tidak memengaruhi keberlanjutan piramida energi dan efisiensi transfer energi keseluruhan.

        Berkurangnya konsumen primer menyebabkan piramida jumlah menjadi menyempit di tengah yang menggambarkan hilangnya satu tingkat fungsional.

        Hilangnya konsumen primer membuat aliran energi menjadi lebih efisien karena konsumen sekunder dapat mengonsumsi produsen secara langsung.

        Hilangnya konsumen primer menyebabkan distribusi energi menjadi tidak proporsional karena terjadi penumpukan energi di tingkat produsen.

20.   Di wilayah dataran rendah X, suhu rata-rata meningkat drastis dalam beberapa dekade terakhir akibat perubahan iklim global. Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah ini mengalami peningkatan kejadian badai lokal dan hujan ekstrem yang merusak lahan pertanian serta infrastruktur. Kasus di wilayah dataran rendah X menunjukkan bahwa suhu tinggi dapat memicu rantai peristiwa yang berdampak besar terhadap siklus air dan kestabilan lingkungan suatu daerah. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berikut yang menggambarkan keterkaitan antarproses yang memengaruhi kelangsungan daur air!

Pernyataan

Benar

Salah

Proses evaporasi dan transpirasi mengalami peningkatan akibat suhu tinggi dan menghasilkan lebih banyak uap air sehingga memicu terjadinya presipitasi ekstrem.

 

 

Laju evaporasi meningkat, tetapi laju transpirasi menurun karena suhu tinggi menghambat pelepasan uap air dari tumbuhan

 

 

Laju evaporasi dan transpirasi mengalami penurunan akibat suhu tinggi sehingga menyebabkan terjadinya kondensasi ekstrem.

 

 

 

Cermati teks berikut untuk menjawab soal nomor 21 dan 22!

 

Keberlangsungan Kehidupan dalam Ekosistem Gua

 

Ekosistem gua merupakan sistem ekologis unik yang terbentuk dalam kondisi lingkungan ekstrem dengan cahaya yang sangat terbatas, kelembapan tinggi, dan fluktuasi suhu yang rendah. Dalam ekosistem gua, sumber energi utama bukan berasal dari cahaya matahari, melainkan materi organik dari permukaan, seperti sisa tumbuhan atau bangkai yang terbawa aliran air. Selain itu, kotoran (guano) dari kelelawar yang menetap sementara di dalam gua juga menyediakan materi organik yang melimpah dan berperan penting sebagai sumber energi utama bagi ekosistem gua. Serangga detritivor, seperti Collembola, Isopoda, dan Amphipoda berperan dalam menghancurkan dan mengonsumsi bahan organik kasar tersebut, mengubahnya menjadi partikel-partikel kecil yang lebih mudah diuraikan oleh organisme pengurai, seperti bakteri dan jamur. Proses dekomposisi tersebut memecah senyawa kompleks menjadi nutrien sederhana yang dapat diserap kembali oleh lingkungan dan digunakan oleh organisme lain. Aktivitas penguraian ini sangat penting dalam menjaga ketersediaan nutrien di dalam ekosistem gua yang miskin energi

 

Dalam kondisi yang sangat terbatas, berbagai organisme gua saling berinteraksi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Misalnya laba-laba gua, pseudoskorpion, dan kumbang karnivor aktif memburu serangga-serangga detritivor sehingga memungkinkan terjadinya perpindahan energi dari tingkat trofik rendah ke tingkat trofik yang lebih tinggi. Beberapa Vertebrata gua, seperti salamander gua dan ikan gua menduduki puncak tingkat trofik dengan memangsa berbagai Invertebrata gua, termasuk predator tingkat menengah (laba-laba gua, pseudoskorpion, dan kumbang karnivor). Serangga detritivor juga dapat menjadi mangsa bagi larva ikan gua. Oleh karena keterbatasan energi dalam ekosistem gua, organisme gua beradaptasi dengan mengurangi frekuensi makan dan hanya mengonsumsi makanan dalam jumlah kecil. Selain itu, organisme gua umumnya memiliki laju metabolisme lambat untuk menghemat energi yang memungkinkan organisme tersebut bertahan hidup lebih lama meskipun pasokan makanan sangat terbatas

Sumber: Romero, A. (2009). Cave Biology: Life in Darkness

21.   Dalam ekosistem gua, kelelawar umumnya merupakan organisme trogloksen, yaitu organisme yang hanya memanfaatkan gua untuk berlindung dan tidur, tetapi mencari makan di lingkungan luar gua. Namun, perubahan lingkungan di luar gua menyebabkan banyak populasi serangga menurun drastis. Kondisi ini memaksa kelelawar insektivor mengembangkan strategi makan baru dengan berburu Invertebrata gua berukuran besar, seperti laba-laba gua, pseudoskorpion, dan kumbang karnivor. Apabila frekuensi makan kelelawar lebih besar daripada frekuensi makan predator alami Invertebrata tersebut, dampak apakah yang mungkin terjadi di ekosistem gua? Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

        Keseimbangan proses dekomposisi terganggu karena konsumsi bahan organik menjadi tidak terkendali

        Predator bagi serangga detritivor mengalami peningkatan populasi.

        Ledakan populasi Collembola yang tidak terkendali.

        Penurunan populasi salamander gua.

        Siklus hidup ikan-ikan gua terganggu.

22.   Enzim transpeptidase mengatalis pembentukan dinding sel bakteri. Antibiotik penisilin merupakan inhibitor kompetitif enzim tersebut. Bagaimana cara kerja antibiotik tersebut dalam menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri yang menginfeksi tubuh?

A.      Penisilin berikatan dengan sisi alosterik enzim transpeptidase, mengubah bentuk sisi aktifnya sehingga substrat tidak dapat berikatan dan pembentukan dinding sel bakteri terhambat.

B.      Penisilin berikatan dengan sisi aktif enzim transpeptidase, mengubah bentuk sisi alosteriknya sehingga substrat tidak dapat berikatan dan pembentukan dinding sel bakteri terhambat.

C.      Penisilin berikatan dengan sisi aktif enzim transpeptidase, menghalangi pengikatan substrat enzim tersebut sehingga proses pembentukan dinding sel bakteri terhambat.

D.      Penisilin menyebabkan perubahan bentuk enzim transpeptidase sehingga substrat tidak dapat berikatan dan pembentukan dinding sel bakteri terhambat.

E.       Penisilin menyebabkan enzim transpeptidase menjadi tidak aktif sehingga proses katalis dalam pembentukan dinding sel bakteri tidak dapat berlangsung.

23.   Reaksi kimia manakah yang menunjukkan proses anabolisme? Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

        Glukosa → 2 Asam laktat + 2ATP

        6CO2 + 6H2O                                     C6H12O6 + O6

        Glukosa + ATP + UTP → Glikogen + ADP + UDP + PPi

        Asam palmitat + 230, → 16CO₂ + 16H₂O + 129ATP

        Asetil-KoA + NADPH + ATP → Asam lemak + KOA + NADP+ + ADP + Pi

24.   Perhatikan skema yang menunjukkan proses katabolisme karbohidrat di samping!

 


Proses yang terjadi pada bagian P dan Q beserta zat-zat yang dihasilkan secara berurutan adalah…

   

 

A.      glikolisis yang menghasilkan molekul NADH dan dekarboksilasi oksidatif yang menghasilkan asetil Ko-A

B.      dekarboksilasi oksidatif yang menghasilkan asetil Ko-A dan siklus Krebs yang menghasilkan CO2

C.      glikolisis yang menghasilkan asam piruvat dan transpor elektron yang menghasilkan ATP

D.      siklus Krebs yang menghasilkan CO2 dan transpor elektron yang menghasilkan ATP

E.       glikolisis yang menghasilkan asam piruvat dan siklus Krebs yang menghasilkan ATP

25.   Seorang peserta didik melakukan percobaan respirasi menggunakan dua tabung reaksi yang diisi laruta glukosa dan ragi. Tabung A dibiarkan terbuka (ada O₂), sedangkan tabung B ditutup rapat dan diberi lapisa minyak di atasnya (tanpa O₂). Kedua tabung tersebut dibiarkan selama 24 jam. Hasil percobaan yam diperoleh sebagai berikut.

 

PARAMETER

TABUNG A

TABUNG B

Gas CO2 yang dihasilkan

Banyak

Sedikit

PH akhir larutan

4,5

6,0

Energi yang dilepaskan

Tinggi

Rendah

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, kesimpulan yang tepat adalah...

A.      Tabung A memiliki pH asam karena tidak terjadi pembentukan asam karbonat

B.      Tabung B memiliki pH asam karena terjadi peningkatan konsentrasi ATP yang dihasilkar

C.      Tabung A menghasilkan lebih banyak gas CO2 karena proses fermentasi berlangsung optimal

D.      Tabung B menghasilkan lebih sedikit gas CO2 karena tidak terjadi proses fermentasi.

E.       Tabung A menghasilkan lebih banyak energi karena berlangsung respirasi aerob.


 

KUNCI JAWABAN

1.       C

2.       1,2

3.       Y,T,T

4.       2,4,5

5.       D

6.       1,2,3,4

7.       B

8.       C

9.       J,G,G

10.   2,4,5

11.   C

12.   TDK,TDK,TPT

13.   T,Y,T

14.   C

15.   S,B,S

16.   3,4

17.   2,4

18.   A

19.   3,5

20.   B,S,S

21.   1,3,4,5

22.   C

23.   2,3,5

24.   C

25.   E