Sunday, September 28, 2025

 

Sistem Gerak Manusia



Techno.okezone.com

Letak dan Fungsi Rangka

Gerakan otot sebetulnya adalah hasil kerjasama dari rangka serta otot. Otot merupakan bagian tubuh mampu berkontraksi, sedang rangka tidak memiliki kemampuan seperti demikian. Apabila otot berkontraksi dengan otomatis rangkat tersebut ikut bergerak dikarenakan otot terletak melekat dengan erat pada rangka. Maka itu bisa dikatakan bahwa otot merupakan alat gerak yang aktif, sedang rangka adalah alat gerak pasif. Pada umumnya, fungsi rangka yaitu:

  1. Sebagai alat gerak pasif
  2. Tempat melekatnya otot rangka
  3. Memberikan bentuk tubuh
  4. Memberikan kekuatan serta menunjang tegaknya tubuh
  5. Melindungi organ tumbuh yang lemah
  6. Tempat pembentukan sel-sel darah

Jenis Tulang serta Strukturnya

Tulang penyusun tubuh dibedakan sesuai dengan hal-hal di bawah ini: 

Jenis Tulang

Tulang Rawan / Kartilago

Tulang rawan dapat ditemukan di embrio, anak-anak, serta kalangan dewasa. Tulang rawan di embrio serta anak-anak asalnya dari sel mesenkim. Di embrio, bagian dalam tulang rawannya berongga serta isinya sel-sel pembentuk tulang diseut dengan osteoblas.

Tulang Sejati / Osteon

Tulang sejati memiliki sifat kerar serta matriknya banyak memiliki kandungan kalsium serta fosfat

Matriks Tulang

Berdasarkan matriks penyusun, tulang ini dibedakan menjadi 2, diantaranya yaitu:

  1. Tulang Kompak, yang mempunyai matriks padat serta rapat, seperti ada di tulang pipa. 
  2. Tulang spons, mempunyai matriks berogga, seperti ada di tulang pipih serta pendek. 

Bentuk Tulang

Berdasarkan bentuk, tulang dibedakan atas 3 bagian, diantaranya:

  1. Tulang pipa, memiliki bentuk bulat panjang. Tulang ini dijumpai di anggota gerak. 
  2. Tulang pipih, memiliki bentuk lebar serta pipih. Tulang tersebut terdiri dari 2 lapisan jaringan tulang misalnya bunga karang / spons didalamnya memiliki isi sumsum merah sebagai suatu tempat pembentukan sel darah. 
  3. Tulang pendek, memiliki bentuk bulat serta ukurannya pendek, tidak beraturan. 

olagragasport.blogspot.com

Sistem Rangka Manusia

Tubuh bisa memiliki kontruksi sedemikian rupa dikarenakan adanya kerangka membentuknya. Kitapun bisa berdiri dengan tegak karenanya. Pada umumnya kerangka manusia ini dikelompokan menjadi 2, diantaranya: 

Rangka Aksial

Rangka yang satu ini adalah rangka tersusun dengan tulang tengkorak, tulang rusuk / iga, tulang belakang, serta tulang dada. 









www.perpusku.com

Rangka Apendikuler

Rangka ini adalah rangka tersusun dari tulang bahu, tulang anggota gerak atas serta bawah serta tulang panggul.


 










Gipeng.blogspot.com

Tengkorak





 


 

 







































Perkembangan Tulang

Keadaan tulang terhadap bayi sangat menguntungkan dikarenakan memudahkan proses melahirkannya. Bayangkan apabila bayi mempunyai tulang keras, tentunya sangat menyulitkan sera menyakitkan pada proses melahirkannya. Sesudah lahir, tulang bayi mengalami proses osifikasi, adalah proses pengerasan tulang. Proses osifikasi terjadi pada berbagai tahap, diantaranya:

  1. Kartilago
  2. Ban periosteum terbentuk
  3. Perkembangan pusat osifikasi primer
  4. Masuknya pembuluh darah
  5. Rongga sumsum tulang terbentuk
  6. Penipisan serta pemanjangan ban
  7. Pembentukan pusat osifikasi sekunder
  8. Sisa kartilago sebagai lempengnya epifisis
  9. Pembentukan batas epifisis

Hubungan Antartulang

Ada dua tulang saling berhubungan, itulah dimaksud dengan persendian maupun artikulasi. Sendi menyusun kerangka manusia ada pada berbagai tempat. Dengan garis besar, sendi tersebut bisa dibedakan dengan 3 macam, yaitu:

Amfiartosis

Merupakan persendia yang mana gerakan terjadi sangat terbatas.

Sinartrosis

Persendian sinartrosis tidak memungkinkan hadirnya gerakan. Persedian tersebut dibedakan dengan:

  1. Sinartrosis Sinkondrosis, persendian yang satu ini penghubungnya yaitu tulang rawan. 
  2. Sinartrosis Sinifibrosis, persendian yang satu ini penghubungnya yaitu serabut jaringan ikat. 

Diartrosis

Jenis persendian satu ini, gerakan terjadi banyak serta leluasa. Jenis persendian diartrosis adalah:

  1. Sendi peluru, yaitu hubngan antartulang yang mana kedua ujung tulang dengan bentuk bongkol serta lekuk. 
  2. Sendi pelana, hubungan antartulang memngkinkan gerak kedua arah, bersama bidang sendirinya memiliki bentuk pelana. 
  3. Sendi engsel, hubungan antar tulang yang mana tulang satu berputar dengan tulang lainnya. 
  4. Sendi luncur, hubungan antartulang memungkinkan gerakan badannya membungkuk serta menggeliat. 









 









Kelainan Tulang









Kelainan terhadap Tulang

Berbagai kelainan terjadi terhadap tulang yaitu:

  1. Fraktura, kelainan tulang yang satu ini, tulang alami keretakan maupun patah tulang diakibatkan alami benturan keras. 
  2. Kelainan bawaan semenjak lahir
  3. Arthritis, disebabkan karena radang terjadi terhadap persendian. 
  4. Gangguan terjadi terhadap tulang belakang, yaitu kifosis, lordosis, serta scoliosis
  5. Osteoporosis, kalangan menderita kelainan satu ini, keadaan tulang akan rapuh serta keropos
  6. Rakhitis, disebabkan kondisi tulang yang lunak.
  7. Mikrosefalus, kelainan ini mengalami pertumbuhan tulang tengkorak terlambat. 

Cara jaga Kesehatan Tulang

  1. Makan makanan cukup memiliki kandungan kalsium
  2. Olahraga teratur
  3. Berjemur di bawah sinar matahari pagi

Otot

Otot adalah alat gerak yang aktif. Dengan aktivitas otot seringkali berkontraksi serta berelaksasi hingga dapat akibatkan pergerakan tubuh. Berdasarkan perlekatan, otot ini dibedakan atas dua bagian, yaitu:

  1. Origo, adalah ujung otot melekat terhadap tulang sedikit bergerak saat kontraksi
  2. Insersi, adalah bagian ujung otot lainnya melekat terhadap tulang. 

Jenis Otot serta Karakteristiknya

Terdapat 3 jenis otot, yaitu:












  1. Otot kerangka / otot lurik, adalah otot melekat terhadap kerangka. 
  2. Otot polos, merupakan sel tunggal, bentuknya gelendong dengan 1 inti terletak pada tengah-tengah. 
  3. Otot jantung, cara kerjanya otot terus menerus. 



 








Mekanisme Kerja Otot

Otot adalah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang bisa menggerakkan rangka atau tulang. Rangka berfungsi menyokong tubuh manusia yang merupakan alat gerak pasif yang gerakkan oleh otot yang menempel di rangka.

Selain rangka tubuh, ada beberapa organ lain yang digerakkan oleh otot seperti bagian jantung, saluran pencernaan, sistem sirkulasi dan sistem reproduksi.

Berikut ini urutan mekanisme kerja otot manusia. Mekanisme kerja otot manusia di awali ketika otot mendapatkan rangsangan sehingga otot akan berkontraksi. Kontrasi tersebutlah yang menyebabkan adanya sebuah gerakkan.

Kontraksi pada otot ditandai dengan memendekknya otot, hal ini karena otot mengembung dibagian tengah dan otot menegang. Namun, ketika otot tidak bekerja maka otot akan kembali kendur dan relaksasi.

Pada saat mengalami kontraksi, otot yang melekat pada tulang akan turut berkontraksi, sehingga tulang tertarik dan bergerak. Kontraksi pada otot dipacu oleh potensial aksi dari sinapsi sel saraf yang menyebabkan ion kalsium oleh retikulum sarkoplasma (retikulum endoplasma yang terspesialisasi) di otot.

Pelepasan ion kalsium menyebabkan terjadinya ikatan antara kepala miosin dan filamen aktin. Pada saat filamen aktin meluncur ke bagian tengah sarkomer, otot akan memendek (kontraksi). Ketika mekanisme kerja otot terjadi saat posisi sedang relaksasi maka filamen-filamen akan kembali ke bentuk semula.




Tahapan Mekanisme Kerja Otot

Untuk lebih jelasnya, berikut ini kami jelaskan tahapan-tahapan mekanisme kerja otot, antara lain:

  • Saat implus saraf tiba di neuronmuscular, maka terjadi pembebasan asetilkolin. Asetilkolin memicu depolarisasi yang menyebabkan pembebasan ion Ca²˖ dan reticulum sarkoplasma.
  • Pada saat ion Ca²˖ meningkat, maka ion akan terikat pada troponin yang menyebabkan perubahan pada struktur troponin.
  • Perubahan ATP akan membebaskan energi yang menyebabkan myosin menarik aktin kedalam dan melakukan pemendekan otot.
  • Miosin selanjutnya akan terlepas dari aktin, lalu jembatan aktomiosin akan terputus ketika molekul ATP terikat pada Myosin.
  • Proses kontraksi pada otot berlangsung selama terdapat ATP dan ion Ca²˖. Saat impuls terhenti maka ion Ca²˖. kembali ke reticulum sitoplasma.

Sumber Energi Gerak Otot

Untuk dapat bergerak, otot membutuhkan energi yang bersumber dari beberapa energi dibawah ini, antara lain:

  • ATP (Adenosine Tri Fosfat)
    ATP akan terurai menjadi ADP (Adenosine difosfat) dan energi, lalu ADP kembali di urai menjadi AMP (Adenosine Monofosfat) dan energi, atau dapat dirumuskan seperti berikut ini:
    ATP = ADP + P + Energi
    ADP = AMP + P + Energi
  • Keratin fosfat
    Keratin fosfat akan diurai menjadi keratin, fosfat dan energi. Pemecahan ATP dan keratin fosfat berfungsi menghasilkan energi pada saat kontraksi otot. Berlangsungnya proses tersebut tidak membutuhkan oksigen.
  • Glikogen (gula otot)
    Glikogen akan dilarutkan menjadi laktasidogen dan diubah kembali menjadi glukosa dan asam laktat. Molekul ini diubah menjadi CO2, H2O dan energi.

Proses diatas terjadi pada saat otot relaksasi dan membutuhkan oksigen yang atau disebut dengan fase aerob. Jika dalam otot mengandung banyak asam laktat, maka otot akan terasa lelah dan pegal. Asam laktat dapat dioksidasi dengan bantuan oksigen

Kelainan terhadap Otot 

  1. Tetanus, kondisi otot mengalami kejang. 
  2. Kram, otot dalam keadaan sedang kejang.
  3. Hipertropi otot, keadaan otot lebih besar serta lebih kuat. 
  4. Atrofi otot, keadaan otot lebih kecil serta lemah kontraksi. 
  5. Stiff, keadaan radang otot trapezium

Sumber Materi: Buku Biologi Kelas 11 Semester 1 Terbitan BSE, ruang guru, zenius dll

 

Monday, September 15, 2025

 

KISI-KISI PTS BIOLOGI KELAS XI 2025

1.      MENJELASKAN TEORI SEL MENURUT ROBERT HOOKE DAN RUDOLF VIRCHOW

2.      MENYEBUTKAN DAN MENJELASKAN BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP CAHAYA

3.     MENJELASKAN MACAM-MACAM MIKROSKOP ELEKTRON DAN FUNGSINYA

4.      MENYEBUTKAN BAGIAN-BAGIAN MEBRAN PLASMA BESERTA SIFATNYA

5.      MENYEBUTKAN MACAM-MACAM ORGANEL SEL BERSERTA FUNGSINYA

6.      DAPAT MEMBEDAKAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

7.      DAPAT MEMILIH BAGIAN MATA YANG BERPERAN MENANGKAP CAHAYA

8.      DAPAT MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA FUNGSI DAN STRUKTUR OTOT JANTUNG

9.      DAPAT MENJELASKAN BAGIAN-BAGIAN SEL SPERMA

10.   DAPAT MENUNJUKKAN ORGANEL SEL PADA GAMBAR SEL

11.   DAPAT MENUNJUKKAN BAGIAN-BAGIAN MEMBRAN PLASMA

12.   MENJELASKAN PERBEDAAN TRANSPOR PASIF DAN AKTIF

13.   MEMBEDAKAN DIFUSI DAN OSMOSIS, BESERTA CONTOHNYA

14.   MENJELASKAN DIFUSI TERFASILITASI

15.   DAPAT MENJELASKAN KONDISI SEL HEWAN JIKA DIMASUKKAN DALAM LARUTAN HIPERTONIK HIPOTONIK DAN ISOTONIK

16.   DAPAT MENJELASKAN KONDISI SEL TUMBUHAN JIKA DIMASUKKAN DALAM LARUTAN HIPERTONIK HIPOTONIK DAN ISOTONIK

17.   DAPAT MENJELASKAN ENDOSITOSIS DAN EKSOSITOSIS BESERTA CONTOHNYA

18.   PENTING, SATU INDIKATOR DAPAT TERDIRI LEBIH DARI SATU SOAL

19.   SELAMAT BELAJAR

 

        


Wednesday, September 3, 2025

 

REPRODUKSI SEL/PEMBELAHAN SEL KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah kegiatan pembelajaran  ini  diharapkan mampu:  

1.                   Memahami mekanisme pembelahan secara amitosis. 

2.                   Memahami mekanisme pembelahan secara mitosis. 

3.                   Memahami mekanisme pembelahan secara meiosis. 

4.                   Membedakan proses amitosis, mitosis dan meiosis. 

B. Uraian Materi 

SIKLUS SEL


Sebelum siklus dimulai, ada syarat yang harus dipenuhi oleh suatu sel. Sel tersebut haruslah tumbuh, menyalin DNA-nya, dan membagi dirinya menjadi dua. Tahapan siklus sel dibagi menjadi dua fase utama yakni interfase dan mitosis. 

Pada siklus sel ada interfase yang ditandai dengan terjadinya pertumbuhan sel dan penyalinan DNA. Sedangkan pada fase mitosis terjadilah pembagian sel jadi dua dan dibagilah sitoplasmanya, lalu terbentuklah dua buah sel hasil pembelahan tadi. 

Interfase

Ini adalah awal dari terjadinya pembelahan. Di dalamnya ada fase-fase yang harus dilewati sebagaimana digambarkan di atas itu. 

Fase G1. Pada fase ini sel mengadakan pertumbuhan dan perkembangan disebut juga Fase G1. Di dalam Fase yang juga dikenal sebagai gap pertama ini, sel tumbuh membesar, organel disalin, dan terbentuk dinding molekuler. 

Fase S. Pada fase ini, sel mensintesiskan salinan DNA dalam nukleusnya. Sel juga menduplikat struktur pengorganisasian mikrotubulus yang dinamai centrosom. Centrosom membantu memisahkan DNA selama fase M nantinya. 

Fase G2. Fase ini ditandai dengan semakin besarnya sel. Pada fase ini juga terbentuklah protein serta organel. Setelah semua beres, fase mitosis siap dimulai. 

Tujuan Siklus Sel Buat Apa sih? 

Di awal udah gue bahas mengapa siklus sel ini penting bagi kita. Nah sekarang gue mau ringkasin buat elo biar enak aja bacanya hehe. 

·         Reproduksi 

Siklus sel pada reproduksi sel punya tujuan yang penting sih buat menjaga kelestarian makhluk hidup. Jadi sel-sel yang berkaitan dengan sistem reproduksi akan mengalami pembelahan secara meiosis untuk makhluk hidup yang berkembang biak secara seksual dan mitosis untuk yang aseksual. 

Pada manusia nih, kan kalau di cowok ada sperma sedangkan pada cewek ada sel telur. Nah kan sifat yang diwariskan pada meiosis tuh hanya setengah dari sel induknya saja kan. Terus waktu bertemu dengan sel lain gimana dong? Kalau elo ingin tahu banget sama itu, bisa baca penjelasan pewarisan sifat yang pernah dipublikasikan. 

·         Pertumbuhan dan perkembangan 

Inget, tumbuh dan berkembang tuh beda ya gaess. Sel yang tumbuh berarti dia membelah diri untuk jadi lebih banyak. Sedangkan berkembang berarti sel tersebut yang sebelumnya bertugas apa mengalami perkembangan ke tugas yang lain misalnya sel yang bertransformasi menjadi sel neuron dan sel epitel. 

·         Perbaikan dan regenerasi

Di saat kita tertidur lelap pada malam hari, sel-sel yang ada dalam tubuh sibuk memperbaiki diri dan beregenerasi lho. Itulah mengapa kita enggak disarankan buat begadang. Soalnya kalau begadang tuh bisa membuat regenerasi sel ditunda,.

Nah begitulah siklus yang dialami sel di dalam tubuh kita dan makhluk-makhluk hidup lain. Binatang, tanaman, manusia, semuanya mengalaminya. Hanya saja mungkin memang sukar untuk disaksikan karena ukuran sel yang sebegitu mungilnya sehingga sulit untuk dilihat menggunakan mata telanjang.

Pembelahan sel dibedakan menjadi secara langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis dan meiosis). 

 

1. Amitosis 

Amitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi secara langsung, yaitu tidak memiliki fase atau tahapan pembelahan. Amitosis juga disebut dengan pembelahan biner. Satu sel akan membelah menjadi dua sel sama besar dan memiliki materi genetik yang sama. Proses amitosis diawali dengan menempelnya kromosom pada dinding sel, kemudian ukuran sel akan membesar bersamaan dengan replikasi DNA. Setelah DNA baru terbentuk, sel akan mencapai ukuran maksimum dan akan membelah menjadi dua bagian yang memilki ukuran dan materi genetik yang sam




2. Pembelahan mitosis 

 Terjadi pada perbanyakan sel tubuh dan menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan sel induk. Mitosis terjadi melalui beberapa tahap yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Antara mitosis yang satu dengan berikutnya terdapat interfase yang disebut fase istirahat, sehingga siklus sel terdiri dari interfase dan tahapan mitotik (pembelahan mitosis). 

 a. interfase 

Meskipun sering disebut sebagai fase istirahat karena bentuk kromosom tidak terlihat, tetapi kenyataannya pada interfase terjadi berbagai aktivitas metabolisme. Interfase merupakan waktu terlama dari seluruh siklus sel yaitu sekitar 90%, yang terdiri dari fase G1, S, dan G2. Selama fase G1 (Gap 1) terjadi pembentukan/pembelahan organel dan sintesis protein. Fase S (sintesis) terjadi sintesis dan replikasi DNA dan G2 (Gap 2) terjadi replikasi sentriol dan peningkatan energi simpanan. 

 b. Profase 

·                     Kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom. 

·                     Kromosom membelah menjadi kromatid. 

·                     Sentriol berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan (kecuali tumbuhan tingkat tinggi, tidak memiliki sentriol, dan benang spindel terbentuk tanpa terikat pada sentriol) 

·                     Dari masing-masing sentriol, mikrotubulus membentuk serat gelendong pembelahan  (benang spindel) • Nukleolus lenyap. 

·                     Membran inti lenyap. 

·                     Serat gelendong memegang kromatid.   

 c. Metafase 

Kromatid mengatur diri dan berjejer dibidang equator, sehingga merupakan saat yang tepat menghitung jumlah kromosom dari suatu sel. 

 d. Anafase 

·                     Pembelahan inti ( kariokinesis ) melalui pembelahan sentromernya. 

·                     Kromatid bergerak ke kutub yang berlawanan. 

·                     Peristiwa berpisahnya kromatid disebabkan pengaruh enzim dinein. 

·                     Pemendekan spindel, sebagaimana pembentukannya maka pemendekan ini juga dipengaruhi          oleh molekul tubulin. 

·                     Tahap anafase menghasilkan salinan kromoso berpasangan (1c, 2n). 

e. Telofase 

·                     Kromosom berada di masing-masing kutub. 

·                     Membran inti terbentuk kembali. 

·                     Kromatid berubah menjadi kromatin. 

·                     Benang spindel lenyap dan nukleolus terbentuk kembali. 

·                     Pembelahan sitoplasma (sitokinesis), sehingga terbentuk 2 sel anak yang sama  jumlah kromosomnya dengan jumlah kromosom induknya. 

 



Gambar  Pembelahan mitosis hingga terbentuknya 2 sel anak 


 

3. Pembelahan miosis (Pembelahan Reduksi) 

 Meiosis meliputi satu kali pembelahan kromosom diikuti dua kali pembelahan inti dan sel, sehingga menghasilkan sel anak dengan kromosom tereduksi yaitu setengah dari kromosom induk. Meiosis terjadi pada pembentukan gamet sperma dan ovum pada hewan dan tumbuhan berbiji, produksi spora di sporangium pada tumbuhan berspora. Setiap meiosis terdiri dari dua kali pembelahan, diantara meiosis I dengan meiosis II tidak terjadi interfase, hanya mungkin terdapat masa istirahat singkat yang disebut interkinase. 

·                     Meiosis I, mirip mitosis kecuali tingkat profase terdapat perbedaan yang sangat besar. 

·                     Meiosis II, identik dengan mitosis, bedanya pada meiosis II tidak terjadi duplikasi. 

a. Meiosis I 

 1) Profase I 

 Organisme memiliki pasangan kromosom yang diperoleh dari kedua induknya. Pasangan kromosom tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama, disebut kromosom homolog. 

·                     Leptoten : benang-benang kromatin menjadi kromosom. 

·                     Zygoten : Sentrosom membelah dan masing-masing sentriol ke kutub yang berlawanan, sementara itu kromosom homolog berpasangan (disebut bivalen). Proses ini disebut sinapsis. 

·                     Pakiten : tiap kromosom membelah menjadi 2 kromatid, sehingga masingmasing terbentuk 4 kromatid (tetrad) yang menyatu melalui satu sentromer. 

·                     Diploten : kromosom homolog memisahkan diri dari pasangannya, terjadi kiasma dan crossing over. 

·                     Diakinesis : sentriol berada di kutub yang berlawanan, terbentuk serat gelendong, membran inti dan nukleolus lenyap. Pada profase ini dapat terjadi pindah silang (crossing over). 

2) Metafase I 

Kromosom tetrad berjejer berhadap-hadapan disepanjang equator dan melekat pada serat gelendong. 

 3) Anafase I 

Kromosom homolog yang masing-masing terdiri dari tetrad terpisah dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan. 

 4) Telofase I 

·                     Membran inti terbentuk kembali. 

·                     Serat gelendong lenyap. 

·                     Kromosom berubah menjadi kromatin. 

·                     Nukleolus terbentuk kembali. 

·                    Pembelahan sitoplasma (sitokinesis), sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat haploid (n). 

 



Gambar  Meiosis 1

 

b. Meiosis II 

·          

 

1)            Profase II 

·  Kromatin berubah kembali menjadi kromosom. 

·  Kedua sentriol bergerak menuju kutub pembelahan. 

·  Membran inti dan nukleolus lenyap. 

·  Dari sentriol terbentuk serat gelendong. 

·  Melalui sentromernya kromosom menggantung di serat gelendong. 

2) Metafase II 

Kromosom yang terdiri dari dua kromatid berjejer di bidang equator. 

 

3) Anafase II 

·                     Pembelahan sentromer/inti (kariokinesis) 

·                     Kromatid bergerak menuju kutub yang berlawanan. 

 

4) Telofase II 

·                     Kromatid telah mencapai kutub pembelahan. 

·                     Pembelahan sitoplasma (sitokinesis) sehingga terbentuk 4 sel anakan haploid. 



Gambar  Meiosis II 

C. Rangkuman 

1.                   Pembelahan sel dibedakan menjadi secara langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis dan meiosis). 

2.                   Pembelahan sel secara langsung/amitosis adalah pembelahan sel tanpa adanya tahapan pembentukan serat gelendong serta penampilan kromosom. Amitosis terjadi pada organisme prokariotik seperti bakteri, dan alga hijau biru. Setiap sel membelah menjadi dua, maka pembelahan ini disebut juga pembelahan biner. 

3.                   Mitosis adalah perbanyakan sel tubuh dan menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan sel induk. Mitosis terjadi melalui beberapa tahap yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Antara mitosis yang satu dengan berikutnya terdapat interfase yang disebut fase istirahat, sehingga siklus sel terdiri dari interfase dan tahapan mitotik (pembelahan mitosis) 

4.                   Meiosis meliputi satu kali pembelahan kromosom diikuti dua kali pembelahan inti dan sel, sehingga menghasilkan sel anak dengan kromosom tereduksi yaitu setengah dari kromosom induk. Meiosis terjadi pada pembentukan gamet sperma dan ovum pada hewan dan tumbuhan berbiji, produksi spora di sporangium pada tumbuhan berspora. Setiap meiosis terdiri dari dua kali pembelahan, diantara meiosis I dengan meiosis II tidak terjadi interfase, hanya mungkin terdapat masa istirahat singkat yang disebut interkinase. 

D. Penugasan Mandiri 

 Setelah kalian melakukan kegiatan pembelajaran pada pembelahan sel tumbuhan dan hewan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini ! 

1. Beradasarkan gambar tersebut, analisislah setiap tahapannya ! 

2. Lengkapilah t tahapan pada proses pembelahan sel secara mitosis 

3. Lengkapilah  tahapan pada proses pembelahan sel secara meiosis ! 

                      

               

E. Latihan Soal 

1. Pada siklus kehidupan sel, benang kromosom tidak ditemukan pada tahap .... 

A. profase 

B. anafase 

C. interfase 

D. metafase 

E. telofase 

 

2. Saat paling tepat menghitung jumlah kromosom adalah metafase, karena pada fase tersebut .... 

A. terbentuk kromatida 

B. kromatida berjejer di bidang equator 

C. kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan 

D. kromosom berubah jadi kromatin 

E. kromatin berubah jadi kromosom 

 3. Ciri-ciri berikut merupakan beberapa tahapan pembelahan meiosis. 

1.                   Kromosom homolog melekat satu sama lain. 

2.                   Terbentuk tetrad atau bivalen. 

3.                   Kemungkinan terjadi saling tukar-menukar gen. 

4.                   Kromosom homolog mengatur diri pada bidang ekuator. 

5.                   Kromosom homolog berpisah. 

6.                   Kromosom menuju kutub-kutub yang berlawanan. 

  

Ciri tahapan pembelahan yang terjadi pada profase I ditunjukkan nomor .... 

A. 1 – 2 – 3 

B. 2 – 3 – 4 

C. 3 – 4 – 5 

D. 3 – 4 – 6 

E. 4 – 5 – 6 

 4. Semua ciri-ciri di bawah ini merupakan ciri tahap telofase pembelahan mitosis, kecuali .... 

A. menebalnya benang-benang kromatin 

B. terbentuk membran nukleus kembali 

C. terjadi pembelahan plasma sel pada bidang pembelahan 

D. benang-benang kromatin mencapai kutub sel 

E. terbentuk nukleolus kembali 

 

5. Perhatikan gambar pembelahan sel di bawah ini!  

 Sel tersebut berada pada fase .... 

A. profase I 

B. metafase I 

C. metafase II 

D. profase II 

E. anafase II 

                 

Kunci Jawaban dan Penjelasannya. 


1. C       

Tahap Interfase tidak memperlihatkan perubahan pada kromosom, sehingga disebut juga fase istiraha    

2. B       

Pata tahap Metafase, kromosom tertata pada bagain equator sehingga terlihat dengan jelas bentuk dan ukurannya.                

3. A       

1. Kromosom homolog melekat satu sama lain. 

2. Terbentuk tetrad atau bivalen. 

3. Kemungkinan terjadi saling tukar-menukar gen. Merupakan tahap Profase I      

 4.  A  menebalnya benang-benang kromatin, merupakan ciri kromosom pada tahap Profase.   

 5. B   Metafase I, memperlihatkan letak kromatid berpasangan berada di bagian equator.