Sistem Gerak Manusia
Techno.okezone.com
Letak
dan Fungsi Rangka
Gerakan otot sebetulnya
adalah hasil kerjasama dari rangka serta otot. Otot merupakan bagian tubuh
mampu berkontraksi, sedang rangka tidak memiliki kemampuan seperti demikian.
Apabila otot berkontraksi dengan otomatis rangkat tersebut ikut bergerak
dikarenakan otot terletak melekat dengan erat pada rangka. Maka itu bisa
dikatakan bahwa otot merupakan alat gerak yang aktif, sedang rangka adalah alat
gerak pasif. Pada umumnya, fungsi rangka yaitu:
- Sebagai alat
gerak pasif
- Tempat
melekatnya otot rangka
- Memberikan
bentuk tubuh
- Memberikan
kekuatan serta menunjang tegaknya tubuh
- Melindungi
organ tumbuh yang lemah
- Tempat
pembentukan sel-sel darah
Jenis
Tulang serta Strukturnya
Tulang penyusun tubuh dibedakan
sesuai dengan hal-hal di bawah ini:
Jenis
Tulang
Tulang
Rawan / Kartilago
Tulang rawan dapat
ditemukan di embrio, anak-anak, serta kalangan dewasa. Tulang rawan
di embrio serta anak-anak asalnya dari sel mesenkim. Di embrio,
bagian dalam tulang rawannya berongga serta isinya sel-sel pembentuk tulang
diseut dengan osteoblas.
Tulang
Sejati / Osteon
Tulang sejati memiliki
sifat kerar serta matriknya banyak memiliki kandungan kalsium serta fosfat.
Matriks Tulang
Berdasarkan matriks penyusun,
tulang ini dibedakan menjadi 2, diantaranya yaitu:
- Tulang
Kompak, yang mempunyai matriks padat serta rapat, seperti
ada di tulang pipa.
- Tulang spons,
mempunyai matriks berogga, seperti ada di tulang pipih
serta pendek.
Bentuk
Tulang
Berdasarkan bentuk,
tulang dibedakan atas 3 bagian, diantaranya:
- Tulang pipa,
memiliki bentuk bulat panjang. Tulang ini dijumpai di anggota gerak.
- Tulang
pipih, memiliki bentuk lebar serta pipih. Tulang tersebut terdiri dari 2
lapisan jaringan tulang misalnya bunga karang / spons didalamnya
memiliki isi sumsum merah sebagai suatu tempat pembentukan sel
darah.
- Tulang
pendek, memiliki bentuk bulat serta ukurannya pendek, tidak
beraturan.
olagragasport.blogspot.com
Sistem
Rangka Manusia
Tubuh bisa
memiliki kontruksi sedemikian rupa dikarenakan adanya kerangka
membentuknya. Kitapun bisa berdiri dengan tegak karenanya. Pada umumnya
kerangka manusia ini dikelompokan menjadi 2, diantaranya:
Rangka Aksial
Rangka yang satu ini
adalah rangka tersusun dengan tulang tengkorak, tulang rusuk / iga, tulang
belakang, serta tulang dada.
www.perpusku.com
Rangka Apendikuler
Rangka ini adalah rangka
tersusun dari tulang bahu, tulang anggota gerak atas serta bawah serta tulang
panggul.
Gipeng.blogspot.com
Tengkorak
Perkembangan
Tulang
Keadaan tulang terhadap
bayi sangat menguntungkan dikarenakan memudahkan proses melahirkannya.
Bayangkan apabila bayi mempunyai tulang keras, tentunya sangat menyulitkan sera
menyakitkan pada proses melahirkannya. Sesudah lahir, tulang bayi mengalami
proses osifikasi, adalah proses pengerasan tulang. Proses osifikasi
terjadi pada berbagai tahap, diantaranya:
- Kartilago
- Ban
periosteum terbentuk
- Perkembangan
pusat osifikasi primer
- Masuknya
pembuluh darah
- Rongga
sumsum tulang terbentuk
- Penipisan
serta pemanjangan ban
- Pembentukan
pusat osifikasi sekunder
- Sisa kartilago sebagai
lempengnya epifisis
- Pembentukan
batas epifisis
Hubungan
Antartulang
Ada dua tulang saling
berhubungan, itulah dimaksud dengan persendian maupun artikulasi.
Sendi menyusun kerangka manusia ada pada berbagai tempat. Dengan garis besar,
sendi tersebut bisa dibedakan dengan 3 macam, yaitu:
Amfiartosis
Merupakan persendia yang
mana gerakan terjadi sangat terbatas.
Sinartrosis
Persendian sinartrosis tidak
memungkinkan hadirnya gerakan. Persedian tersebut dibedakan dengan:
- Sinartrosis
Sinkondrosis, persendian
yang satu ini penghubungnya yaitu tulang rawan.
- Sinartrosis
Sinifibrosis, persendian
yang satu ini penghubungnya yaitu serabut jaringan ikat.
Diartrosis
Jenis persendian satu
ini, gerakan terjadi banyak serta leluasa. Jenis persendian diartrosis adalah:
- Sendi
peluru, yaitu hubngan antartulang yang mana kedua ujung tulang dengan
bentuk bongkol serta lekuk.
- Sendi
pelana, hubungan antartulang memngkinkan gerak kedua arah, bersama bidang
sendirinya memiliki bentuk pelana.
- Sendi
engsel, hubungan antar tulang yang mana tulang satu berputar dengan tulang
lainnya.
- Sendi
luncur, hubungan antartulang memungkinkan gerakan badannya membungkuk
serta menggeliat.
Kelainan
Tulang
Kelainan
terhadap Tulang
Berbagai kelainan
terjadi terhadap tulang yaitu:
- Fraktura, kelainan tulang yang satu ini,
tulang alami keretakan maupun patah tulang diakibatkan alami benturan
keras.
- Kelainan
bawaan semenjak lahir
- Arthritis, disebabkan karena radang
terjadi terhadap persendian.
- Gangguan
terjadi terhadap tulang belakang, yaitu kifosis, lordosis,
serta scoliosis.
- Osteoporosis, kalangan menderita kelainan
satu ini, keadaan tulang akan rapuh serta keropos.
- Rakhitis, disebabkan kondisi tulang yang
lunak.
- Mikrosefalus, kelainan ini mengalami
pertumbuhan tulang tengkorak terlambat.
Cara
jaga Kesehatan Tulang
- Makan
makanan cukup memiliki kandungan kalsium
- Olahraga
teratur
- Berjemur di
bawah sinar matahari pagi
Otot
Otot adalah alat gerak
yang aktif. Dengan aktivitas otot seringkali berkontraksi serta berelaksasi
hingga dapat akibatkan pergerakan tubuh. Berdasarkan perlekatan, otot ini
dibedakan atas dua bagian, yaitu:
- Origo, adalah ujung otot melekat
terhadap tulang sedikit bergerak saat kontraksi.
- Insersi, adalah bagian ujung otot
lainnya melekat terhadap tulang.
Jenis
Otot serta Karakteristiknya
Terdapat 3 jenis otot,
yaitu:
- Otot
kerangka / otot lurik, adalah otot melekat terhadap kerangka.
- Otot polos,
merupakan sel tunggal, bentuknya gelendong dengan 1 inti terletak pada
tengah-tengah.
- Otot
jantung, cara kerjanya otot terus menerus.
Mekanisme
Kerja Otot
Otot adalah jaringan
dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang bisa
menggerakkan rangka atau tulang. Rangka berfungsi menyokong tubuh manusia yang
merupakan alat gerak pasif yang gerakkan oleh otot yang menempel di rangka.
Selain rangka tubuh,
ada beberapa organ lain yang digerakkan oleh otot seperti bagian jantung,
saluran pencernaan, sistem sirkulasi dan sistem reproduksi.
Berikut ini urutan
mekanisme kerja otot manusia. Mekanisme kerja otot manusia di awali ketika otot
mendapatkan rangsangan sehingga otot akan berkontraksi. Kontrasi tersebutlah
yang menyebabkan adanya sebuah gerakkan.
Kontraksi pada otot
ditandai dengan memendekknya otot, hal ini karena otot mengembung dibagian
tengah dan otot menegang. Namun, ketika otot tidak bekerja maka otot akan
kembali kendur dan relaksasi.
Pada saat mengalami
kontraksi, otot yang melekat pada tulang akan turut berkontraksi, sehingga
tulang tertarik dan bergerak. Kontraksi pada otot dipacu oleh potensial aksi
dari sinapsi sel saraf yang menyebabkan ion kalsium oleh retikulum sarkoplasma
(retikulum endoplasma yang terspesialisasi) di otot.
Pelepasan ion
kalsium menyebabkan terjadinya ikatan antara kepala miosin dan filamen aktin.
Pada saat filamen aktin meluncur ke bagian tengah sarkomer, otot akan memendek
(kontraksi). Ketika mekanisme kerja otot terjadi saat posisi sedang relaksasi
maka filamen-filamen akan kembali ke bentuk semula.
Tahapan Mekanisme Kerja Otot
Untuk lebih
jelasnya, berikut ini kami jelaskan tahapan-tahapan mekanisme kerja otot,
antara lain:
- Saat
implus saraf tiba di neuronmuscular, maka terjadi pembebasan asetilkolin.
Asetilkolin memicu depolarisasi yang menyebabkan pembebasan ion Ca²˖ dan
reticulum sarkoplasma.
- Pada
saat ion Ca²˖ meningkat, maka ion akan terikat pada troponin yang
menyebabkan perubahan pada struktur troponin.
- Perubahan
ATP akan membebaskan energi yang menyebabkan myosin menarik aktin kedalam
dan melakukan pemendekan otot.
- Miosin
selanjutnya akan terlepas dari aktin, lalu jembatan aktomiosin akan
terputus ketika molekul ATP terikat pada Myosin.
- Proses
kontraksi pada otot berlangsung selama terdapat ATP dan ion Ca²˖. Saat
impuls terhenti maka ion Ca²˖. kembali ke reticulum sitoplasma.
Sumber Energi Gerak Otot
Untuk dapat
bergerak, otot membutuhkan energi yang bersumber dari beberapa energi dibawah
ini, antara lain:
- ATP
(Adenosine Tri Fosfat)
ATP akan terurai menjadi ADP (Adenosine difosfat) dan energi, lalu ADP kembali di urai menjadi AMP (Adenosine Monofosfat) dan energi, atau dapat dirumuskan seperti berikut ini:
ATP = ADP + P + Energi
ADP = AMP + P + Energi - Keratin
fosfat
Keratin fosfat akan diurai menjadi keratin, fosfat dan energi. Pemecahan ATP dan keratin fosfat berfungsi menghasilkan energi pada saat kontraksi otot. Berlangsungnya proses tersebut tidak membutuhkan oksigen. - Glikogen
(gula otot)
Glikogen akan dilarutkan menjadi laktasidogen dan diubah kembali menjadi glukosa dan asam laktat. Molekul ini diubah menjadi CO2, H2O dan energi.
Proses diatas
terjadi pada saat otot relaksasi dan membutuhkan oksigen yang atau disebut
dengan fase aerob. Jika dalam otot mengandung banyak asam laktat, maka otot
akan terasa lelah dan pegal. Asam laktat dapat dioksidasi dengan bantuan
oksigen
Kelainan
terhadap Otot
- Tetanus, kondisi otot mengalami
kejang.
- Kram, otot dalam keadaan sedang
kejang.
- Hipertropi otot, keadaan otot lebih
besar serta lebih kuat.
- Atrofi otot, keadaan otot lebih kecil
serta lemah kontraksi.
- Stiff, keadaan radang otot trapezium.
Sumber Materi: Buku Biologi Kelas 11
Semester 1 Terbitan BSE, ruang guru, zenius dll