Monday, December 12, 2011

STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

1. Reading Guide (Panduan Membaca)
Dalam beberapa kesempatan, sering terdapat kejadian bahwa materi tidak dapat diselesaikan di dalam kelas dan harus diselesaikan di luar kelas karena banyaknya materi yang harus diselesaikan. Dalam keadaan seperti ini, strategi ini dapat digunakan secara optimal.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Tentukan bacaan yang akan dipelajari.
b. Buat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi.
c. Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisi pada siswa.
d. Tugas siswa adalah mempelajari bahan bacaan dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktifitas ini sehingga tidak akan memakan waktu yang berlebihan.
e. Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawabannya pada siswa.
f. Diakhir pelajaran beri ulasan secukupnya.

2. Group Resume (Resum Kelompok)
Biasanya sebuah resume menggambarkan hasil yang telah dicapai oleh individu. Resume ini akan menjadi menarik untuk dilakukan dalam group dengan tujuan membantu siswa menjadi lebih akrab atau melakukan team building (kerjasama kelompok) yang anggotanya sudah saling mengenal sebelumnya. Kegiatan ini akan lebih efektif jika resume itu berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Bagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil terdiri dari 3-6 anggota.
b. Terangkan pada mereka bahwa kelas mereka itu dipenuhi oleh individu individu yang penuh bakat dan pengalaman.
c. Sarankan bahwa salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi dan menunjukkan kelebihan yang dimiliki kelas adalah dengan membuat resume kelompok.
d. Bagikan pada setiap kelompok kertas plano (kertas buram ukuran koran) dan spidol untuk menuliskan resume mereka. Resume harus dapat mencakup informasi yang dapat menjual “kelompok” secara keseluruan.
e. Minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan resume mereka dan catat keseluruan potensi yang di miliki oleh keseluruan kelompok.

3. Questions Students Have (pertanyaan dari siswa)
Teknik ini merupakan teknik yang mudah dilakukan dan dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan serta harapan siswa. Teknik ini menggunakan elisitasi dalam memperoleh partisipasi siswa secara tertulis.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada siswa.
b. Minta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi pelajaran (tidak perlu menuliskan nama).
c. Setelah semua selesai membuat pertanyaan masing-masing diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan kepada teman disamping kirinya. Dalam hal ini jika posisi duduk siswa adalah lingkaran, nantinya akan terjadi gerakan perputaran kertas searah jarum jam. Jika posisi duduk berderet sesuaikan dengan posisi mereka asalkan semua siswa dapat giliran untuk membaca semua pertanyaan dari teman-temannya.
d. Pada saat menerima kertas dari teman disampingnya siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang ada. Jika pertanyaan itu juga ingin diketahui jawabannya, maka dia harus memberi tanda centang (V), jika tidak ingin diketahui atau tidak menarik, berikan langsung kepada teman disamping kiri. Dan begitu seterusnya sampai semua soal kembali kepada pemiliknya.
e. Ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada kertasnya. Pada saat ini carilah pertanyaan yang mendapat tanda centang paling banyak.
f. Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan a) jawaban langsung secara singkat, b) menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik tersebut, c) menjelaskan bahwa mata pelajaran ini tidak akan sampai membahas petanyaan tersebut. Jawaban secara pribadi dapat diberikan di luar kelas.
g. Jika waktu cukup, minta beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban. Kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan jawab pada pertemuan berikutnya.

4. Active Knowledge Sharing (Saling tukar pengetahuan)
Strategi ini dapat membawa siswa untuk siap belajar dengan cepat, strategi ini dapat digunakan untuk melihat tingkat kemampuan siswa untuk membentuk kerjasama tim. Strategi ini dilakukan pada hampir semua mata pelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaranyang akan di ajarkan.
b. Minta siswa untuk menjawab dengan sebaik-baiknya.
c. Minta semua siswa untuk berkeliling mencari teman yang dapat membantu menjawab pertanyaan yang tidak di ketahui atau di ragukan jawabannya. Tekankan pada mereka agar saling membantu.
d. Minta siswa untuk kembali ke tempat duduk mereka kemudian periksalah jawaban mereka. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat di jawab oleh siswa. Guanakan jawaban-jawaban yang muncul sebagai jembatan untuk mengenal topik penting yang akan di sampaikan di kelas.

5. True or false (Benar apa salah)
Strategi ini merupakan aktifitas kolaboratif yang dapat mengajak siswa untuk terlibat ke dalam materi- materi pelajaran dengan segera. Strategi ini menumbuhkan kerjasama berbagai pengetahuan dan belajar secara langsung.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran. Beri setiap siswa satu kertas kemudian mereka di minta untuk mengidentifikasi mana pertanyaan yang benar dan mana yang salah. Jelaskan bahwa siswa bebas menggunakan cara apa saja untuk menunjukkan jawaban.
c. Jika proses ini selesai, bacalah masing-masing pertanyaan dan mintalah jawaban dari kelas apakah pertanyaan tersebut benar atau salah.
d. Beri masukan untuk setiap jawaban, terangkan bahwa cara kerja siswa adalah bekerja bersama dalam tugas.
e. Tekankan bahwa kerja sama kelompok yang positif akan sangat membantu mereka.

6. Benar salah berantai
Strategi ini mendorong kerjasama kelompok dalam belajar. Dengan strategi ini, siswa dapat belajar dengan cepat untuk materi yang banyak.
Materi-materi yang bahan bacaannya dimiliki oleh siswa akan sangat baik diajarkan dengan menggunakan strategi ini.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Tentukan topik yang akan di pelajari, dan tentukan juga bahan bacaannya.
b. Buatlah beberapa pertanyaan tentang teks bacaan yang mengandung unsur benar atau salah.
c. Pertanyaan –pertanyaan tadi di kelompokkan menjadi beberapa kelompok dan masing- masing kelompok di tulis dalam selembar kertas.
d. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah kertas yang di buat. Usahakan masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 orang. Jangan terlalu banyak agar setiap orang dapat memberi kontribusi secara aktif.
e. Setiap kelompok di beri kertas yang telah berisi pertanyaan-pertanyaan. Dengan ini akan di dapatkan kelompok 1 memegang kertas A, kelompok 2 memegang kertas B, kelompok 3 memegang kertas C, dst.
f. Tugas setiap kelompok adalah menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mereka miliki kemidian menentukan apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut Benar atau Salah.
g. Setelah semua kelompok selesai melakukan tugas, kertas di putar untuk diberikan pada kelompok di sampingnya. Dengan ini kelompok 2 akan mendapatkan kertas baru, kertas A, kelompok 3 menerima kertas B, kelompok 4 menerima kertas C, dst. Sementara kelompok satu akan menerima kertas dari kelompok terakhir.
h. Setelah masing-masing kelompok menerima kertas yang baru, tugas seperti pada langkah nomer 6 di ulangi.
i. Setelah selesai di ulang langkah nomer 7, dan langkah nomer 6, dan begitu seterusnya sampai semua kelompok mendapatkan semua kertas.
j. Guru melakukan klasifikasi dengan membaca pertanyaanpertanyaan yang ada. Setiap kelompok di tanya jawabamn mereka dan di bandingkan dengan jawaban kelompok lain.
k. Lakukan sampai selesai atau sesuai dengan waktu dan kondisi yang memungkinkan.

7. Inquiring Minds Want to Know (bangkitkan Minat)
Teknik ini dapat membangkitkan keingintahuan siswa dengan meminta mereka untuk membuat perkiraan-perkiraan tentang suatu topik atau suatu pertanyaan biasanya siswa cenderung diam ketika diajak untuk membahas materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan sebelumnya.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Buat satu pertanyaan tentang materi pelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa untuk mengetahui lebih lanjut atau mendiskusikannya dengan teman. Pertayaan tersebut harus di buat yang sekiranya hanya di ketahui oleh sebagian kecil siswa.
b. Beri saran agar siswa menjawab apa saja sesuai dengan dugaan mereka.
c. Jangan memberi jawaban secara langsung. Tampung semua dugaan-dugaan. Biarkan siswa bertanya-tanya tentang jawaban yang benar.
d. Gunakan pertanyaan tersebut sebagai jembatan untuk mengajarkan apa yang akan di ajarkan pada siswa pada sesi ini. Jangan lupa beri jawaban yang benar di tengah-tengah anda menyampaikan pelajaran.

8. Synergetic Teaching (Pengajaran sinergis)
Ini adalah yang menggabungkan dua cara belajar yang berbeda. Strategi ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan cara yang berbeda dengan membandingkan catatan mereka.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Bagi kelas menjadi dua kelompok.
b. Pindahkan kelompok pertama ke kelas lain, atau tempat lain yang tidak memungkinkan mereka mendengarkan pelajaran anda untuk membaca
bacaan dari topik yang akan anda ajarkan. Pastikan bahwa bacaan dapat di pahami dengan baik dan sesuai dengan waktu yang anda gunakan dalam mengajar.
c. Dalam waktu yang sama, sampaikan materi tersebut pada kelompok ke dua dengan strategi ceramah di kelas.
d. Setelah selesai, mintalah siswa untuk berpasangan dengan kawan yang tadi menerima pelajaran dengan cara yang berbeda. Anggota kelompok yang satu akan mencari kawan dari anggota kelompok dua.
e. Keduanya di minta untuk menggabungkan hasil belajar yang mereka peroleh dengan cara yang berbeda tersebut.
f. Minta beberapa orang untuk menyampaikan hasil belajar mereka atau menjawab pertanyaan yang di sampaikan.
g. Beri penjelasan untuk setiap jawaban siswa yang belum jelas.


9. Guided Teaching (panduan Mengajar)
 Dalam strategi ini, guru bertanya kepada siswa satu atau dua pertanyaan untuk mengetahui tingkat  pemahaman siswa atau untukmemperoleh hipotesa atau kesimpulan kemudian membaginya kepada
kategori.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Sampaikan beberapa pertanyaan pada siswa untuk mengetahui pikiran dan kemampuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban.
b. Beri waktu beberapa menit untuk memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan. Anjurkan mereka untuk bekerja berdua atau dalam kelompok kecil.
c. Minta siswa untuk menyampaikan hasil jawaban mereka dan catat jawaban jawaban yang mereka sampaikan. Jika memungkinkan tulis di depan papan tulis dengan mengelompokan jawaban mereka ke dalam kategori-kategori yang nantinya akan di sampaikan dalam pembelajaran.
d. Sampaikan poin-poin utama dari materi anda dengan ceramah yang interaktif.
e. Minta siswa untuk membandingkan jawaban mereka dengan poin-poin yang telah di sampaikan. Catat poin-poin yang dapat memperluas bahasan materi.

10. Active Debate (Debat aktif)
Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan dapat mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan mereka
sendiri. Strategi ini secara aktif melibatkan semua siswa di dalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Kembangkan sebuah pernyataan yang kontroversial yang berkaitan denganmateri pelajaran.
b. Bagi kelas ke dalam dua tim. Minta satu kelompok berperan sebagai pendukung atau kelompok yang “pro” dan kelompok lain menjadi penentang atau “kontra”.
c. Berikutnya buat dua sampai empat sub kelompok dan masing-masing kelompok debat.
d. Siapkan dua sampi empat kursi untuk para juru bicara pada kelompok “pro” dan jumlah kursi yang sama unt uk kelompok “kontra”. Siswa lain duduk di belakang para juru bicara. Mulailah debat dengan cara curu bicara mempresentasikan pandngan mereka.
e. Setelah mendengar argumen pembuka hentikan debat dan kembali ke subkelompok.
Setiap sub-kelompok di minta untuk mempersiapkan argument yang menolak argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap subkelompok
memilih juru bicara, usahakan yang baru.
f. Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan di minta untuk memberikan argumen penentang. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain di dorong untuk memberikan catatan yang berisi ulasan argumen atau bantahan.
g. Pada saat yang tepat akhir debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas teritegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang telah di pelajari oleh siswa dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argument yang paling baik menurut mereka.

11. Point-counterpoint
Strategi ini sangat baik dipakai untuk melibatkan siswa dalam mendiskusikan isu-isu kompleks secara mendalam. Strategi ini mirip dengan debat, hanya saja dikemas dalam suasana yang tidak terlalu formal.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Pilihlah issu-issu yang mempunyai beberapa perspektif.
b. Bagilah siswa ke dalam kelompok-kelompok sesuai dengan jumlah perspektif yang telah di tentukan.
c. Minta masing-masing kelompok untuk menyiapkan argumen-argumen sesuai dengan pandangan kelompok yang di wakili. Dalam aktifitas ini, pisahkan tempat duduk masing-masing kelompok.
d. Kumpulkan kembali semua siswa dengan catatan, siswa duduk berdekatan dengan teman-teman satu kelompok.
e. Mulailah debat dengan mempersilahkan kelompok mana saja yang akan memulai.
f. Setelah salah seorang siswa menyampaikan satu argumen sesuai dengan pandngan kelompoknya, mintalah tanggapan, bantahan atau koreksi dari kelompok yang lain perihal issu yang sama.
g. Lanjutkan proses ini sampai waktu yang memugkinkan.
h. Rangkuman debat yang baru saja di laksanakan dengan menggarisbawahi atau mungkin mencari titik temu dari argumen-argumen yang muncul.

12. Learning starts with A questions (Pelajaran dimulai dengan pertanyaan)
Belajar sesuatu yang baru akan lebih efektif jika siswa itu aktif dan terus bertanya ketimbang hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru. Salah satu cara untuk membuat siswa belajar secara aktif adalah dengan membuat mereksa bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan dari guru, strategi ini dapat menggugah siswa untuk menggapai kunci belajar yaitu bertanya.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Pilih bahan bacaan yang sesuai kemudian bagikan pada siswa.
b. Minta siswa untuk mempelajari bacaan secara sendirian atau dengan teman.
c. Minta siswa untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi tanda sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan pasangan belajar dengan pasangan belajar yang lain, kemudian minta mereka untuk membahas poin-poin yang tidak di ketahui yang telah di beri tanda.
d. Di dalam pasangan atau kelompok kecil. Minta siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.
e. Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah di tulis oleh siswa.
f. Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan.

13. Card sort (sortir kartu)
Strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya, gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Setiap siswa di beri potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori.
b. Mintalah siswa untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama.
c. Siswa dengan kategori yang sama di minta mempresentasikan kategori masing- masing di depan kelas.
d. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting terkait materi pelajaran.

14. The power of two (kekuatan dua kepala)
Aktivitas pembelajaran ini digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang.
Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berpikir berdua jauh lebih baik dari pada berpikir sendiri.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Ajukan satu atau lebih pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran.
b. Siswa di minta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individual.
c. Setelah semua siswa menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, mintalah mereka untuk berpasangan dan saling bertukar jawaban satu sama lain serta membahasnya.
d. Mintalah pasangan-pasangan tersebut membuat jawaban baru untuk setiap pertanyaan, sekaligus memperbaiki jawaban individual mereka.
e. Ketika semua pasangan telah menulis jawaban-jawaban baru bandingkan jawaban setiap pasangan di dalam kelas.

15. Jigsaw learning (belajar model jigsaw)
Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Pilihlah materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen (bagian).
b. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen
yang ada. Jika jumlah siswa adalah 50 sementara jumlah segmen yang ada adalah 5, maka masing- masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut.
c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi yang berbeda-beda.
d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelari di kelompok.
e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakanlah sekiranya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
f. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.

16. Snow balling (bola salju)
Strategi ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara bertingkat. Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh siswa secara berkelompok.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Sampikan topik materi yang akan di ajarkan.
b. Minta siswa untuk menjawab secara berpasngan (dua orang).
c. Setelah siswa yang bekerja berpasangan tadi mendapatkan jawaban, pasangan tadi di gabungkan dengan pasangan di sampingnya. Dengan ini terbentuk kelompok dengan anggota empat orang.
d. Kelompok berempat ini mengerjakan tugas yang sama seperti dalam kelompok dua orang. Tugas ini dapat di lakukan dengan membandingkan jawaban kelompok dua orang dengan kelompok yang lain. Dalam langkah ini perlu di tegaskan bahwa jawaban ke dua kelompok harus di sepakati oleh semua anggota kelompok baru.
e. Setelah kelompok berempat ini selesai mengerjakan tugas, setiap kelompok di gabungkan dengan satu kelompok yang lain. Dengan ini muncul kelompok baru yang anggotanya delapan orang.
f. Yang dikerjakan oleh kelompok baru ini sama dengan tugas pada langkah ke empat di atas. Langkah ini dapat di lanjutkan sesuai dengan jumlah siswa atau waktu yang tersedia.
g. Masing-masing kelompok di minta menyampaikan hasilnya pada kelas.
h. Pengajar akan membandingkan jawaban dari masing-masing kelompok kemudian memberikan ulasan-ulasan dan penjelasan-penjelasan secukupnya sebagai klarifikasi dari jawaban siswa.

17. Everyone is a Teacher Here (setiap orang adalah guru)
Strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawanya. Dengan strategi ini siswa yang tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Bagikan secarik kertas atau kartu indeks kepada seluruh siswa. Setiap siswa diminta untuk menuliskan satu pertanyaan tentang materi yang sedang dipelajari dikelas (misalnya tugas membaca) atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan di dalam kelas.
b. Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap siswa. Pastikan bahwa tidak ada siswa yang menerima saat yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya.
c. Minta siswa secara sukarela untuk membacakan pertanyaan tersebut dan menjawabnya.
d. Setelah jawaban diberikan minta siswa lainnya untuk menambahkan
e. Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.

18. Peer lessons (belajar dari teman)
Strategi ini baik digunakan untuk menggairahkan kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada temannya. Strategi ini akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada teman-teman sekelas.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Bagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen mater yang akan di sampaikan.
b. Masing-masing kelompok kecil di beri tugas untuk mempelajari satu topic materi, kemudian mengajarkannya pada kelompok lain. Topik-topik yang di berikan harus yang saling berhubungan.
c. Minta setiap kelompok untuk menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi pada mereka untuk tidak menggunakan metode ceramah atau seperti membaca laporan.
d. Buat beberapa saran.
e. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun di luar kelas.
f. Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah di berikan.
g. Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu di luruskan dari pemahaman siswa.

19. Learning contract (kontrak belajar)
Belajar mandiri sering lebih mandalam dan lebih permanent pengaruhnya, akan tetapi guru harus yakin bahwa ada kesepakatan yang jelas tentang apa dan bagaimana sesuatu yang akan dipelajari.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Setiap siswa di minta untuk memilih sebuah topik yang akan di pelajari secara mandiri.
b. Doronglah siswa untuk membuat rencana studi dengan hati- hati. Beri waktu yang cukup untuk membuat perencanaan.
c. Mintalah siswa untuk membuat kontrak tertulis.

20. Index card match (mencari pasangan)
Stategi ini cukup menyenangkanyang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun materi barupun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Buatlah potongan-potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada dalam kelas.
b. Bagi kelas-kelas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
c. Pada separuh bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan di ajarkan. Setiap kertas bersi satu pertanyaan.
d. Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tadi di buat.
e. Kocoklah semua kertas sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
f. Setiap siswa di beri satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktifitas yang di lakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapatkan jawaban.
g. Minta siswa untuk menemukan pasangan , minta mereka untuk duduk berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka dapatkan pada teman yang lain.
h. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang di peroleh dengan keras pada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut di jawab oleh pasangannya.
i. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.

21. Physical self assessment (mempersiapkan diri dalam kelompok)
Seorang guru perlu me ngetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa atas materi pelajaran yang diberikan atau sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai oleh mereka. Strategi ini dapat menjadi strategi yang menarik dan menyenangkan, dapat juga digunakan sebagai cara mengubah aktivitas kelas.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Buatlah pertanyaan yang akan di pakai untuk menilai siswa.
b. Atur ruangan sedemikian rupa atau pinggiran kursi dan meja, kalau ada, kemudian minta siswa untuk berdiri di belakang kelas.
c. Tuliskan angka 1 sampai 5 pada sepotong kertas, usahakan ukurannya cukup besar, untuk skala penilaian.
d. Tempelkan angka-angka tersebut pada tempat yang terpisah di dalam kelas.
e. Setiap pertanyaan di bacakan, siswa di minta untuk berkumpul di sekitar angka yang menurut mereka sesuai dengan kondisi mereka. Anjurkan siswa untuk menilai diri mereka sendiri.
f. Setelah semua siswa memutuskan pilihan masing-masing, tanyakan mengapa mereka memilih angka tersebut.
g. Setelah mendengarkan beberapa pendapat dari mereka, beri kesempatan pada setiap siswa untuk berpindah sekiranya mereka menghendaki.

Diambil dari materi PLPG UMS