STRATEGI
PEMBELAJARAN AKTIF
1.
Reading Guide (Panduan Membaca)
Dalam beberapa kesempatan, sering
terdapat kejadian bahwa materi tidak dapat diselesaikan di dalam kelas dan
harus diselesaikan di luar kelas karena banyaknya materi yang harus
diselesaikan. Dalam keadaan seperti ini, strategi ini dapat digunakan secara
optimal.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Tentukan bacaan yang akan
dipelajari.
b. Buat pertanyaan-pertanyaan
yang akan dijawab oleh siswa atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema
yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi.
c. Bagikan bahan bacaan dengan
pertanyaan atau kisi-kisi pada siswa.
d. Tugas siswa adalah mempelajari
bahan bacaan dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi
aktifitas ini sehingga tidak akan memakan waktu yang berlebihan.
e. Bahas pertanyaan atau
kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawabannya pada siswa.
f. Diakhir pelajaran beri ulasan
secukupnya.
2.
Group Resume (Resum Kelompok)
Biasanya sebuah resume
menggambarkan hasil yang telah dicapai oleh individu. Resume ini akan menjadi
menarik untuk dilakukan dalam group dengan tujuan membantu siswa menjadi lebih
akrab atau melakukan team building (kerjasama kelompok) yang anggotanya sudah
saling mengenal sebelumnya. Kegiatan ini akan lebih efektif jika resume itu
berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Bagi siswa menjadi beberapa
kelompok kecil terdiri dari 3-6 anggota.
b. Terangkan pada mereka bahwa
kelas mereka itu dipenuhi oleh individu individu yang penuh bakat dan
pengalaman.
c. Sarankan bahwa salah satu cara
untuk dapat mengidentifikasi dan menunjukkan kelebihan yang dimiliki kelas
adalah dengan membuat resume kelompok.
d. Bagikan pada setiap kelompok
kertas plano (kertas buram ukuran koran) dan spidol untuk menuliskan resume
mereka. Resume harus dapat mencakup informasi yang dapat menjual “kelompok”
secara keseluruan.
e. Minta masing-masing kelompok
untuk mempresentasikan resume mereka dan catat keseluruan potensi yang di
miliki oleh keseluruan kelompok.
3.
Questions Students Have (pertanyaan dari siswa)
Teknik ini merupakan teknik yang
mudah dilakukan dan dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan serta harapan
siswa. Teknik ini menggunakan elisitasi dalam memperoleh partisipasi siswa secara
tertulis.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Bagikan potongan-potongan
kertas (ukuran kartu pos) kepada siswa.
b. Minta setiap siswa untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi pelajaran
(tidak perlu menuliskan nama).
c. Setelah semua selesai membuat
pertanyaan masing-masing diminta untuk memberikan kertas yang berisi pertanyaan
kepada teman disamping kirinya. Dalam hal ini jika posisi duduk siswa adalah
lingkaran, nantinya akan terjadi gerakan perputaran kertas searah jarum jam.
Jika posisi duduk berderet sesuaikan dengan posisi mereka asalkan semua siswa
dapat giliran untuk membaca semua pertanyaan dari teman-temannya.
d. Pada saat menerima kertas dari
teman disampingnya siswa diminta untuk membaca pertanyaan yang ada. Jika pertanyaan
itu juga ingin diketahui jawabannya, maka dia harus memberi tanda centang (V),
jika tidak ingin diketahui atau tidak menarik, berikan langsung kepada teman
disamping kiri. Dan begitu seterusnya sampai semua soal kembali kepada
pemiliknya.
e. Ketika kertas pertanyaan tadi
kembali kepada pemiliknya siswa diminta untuk menghitung tanda centang yang ada
pada kertasnya. Pada saat ini carilah pertanyaan yang mendapat tanda centang
paling banyak.
f. Beri respon kepada
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan a) jawaban langsung secara singkat, b)
menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu membahas topik
tersebut, c) menjelaskan bahwa mata pelajaran ini tidak akan sampai membahas
petanyaan tersebut. Jawaban secara pribadi dapat diberikan di luar kelas.
g. Jika waktu cukup, minta
beberapa orang siswa untuk membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak
mendapatkan tanda centang yang banyak kemudian beri jawaban. Kumpulkan semua
kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-pertanyaan yang akan jawab pada
pertemuan berikutnya.
4.
Active Knowledge Sharing (Saling tukar pengetahuan)
Strategi ini dapat membawa siswa
untuk siap belajar dengan cepat, strategi ini dapat digunakan untuk melihat
tingkat kemampuan siswa untuk membentuk kerjasama tim. Strategi ini dilakukan
pada hampir semua mata pelajaran.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Buatlah pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan materi pelajaranyang akan di ajarkan.
b. Minta siswa untuk menjawab
dengan sebaik-baiknya.
c. Minta semua siswa untuk berkeliling
mencari teman yang dapat membantu menjawab pertanyaan yang tidak di ketahui
atau di ragukan jawabannya. Tekankan pada mereka agar saling membantu.
d. Minta siswa untuk kembali ke
tempat duduk mereka kemudian periksalah jawaban mereka. Jawablah pertanyaan-pertanyaan
yang tidak dapat di jawab oleh siswa. Guanakan jawaban-jawaban yang muncul
sebagai jembatan untuk mengenal topik penting yang akan di sampaikan di kelas.
5.
True or false (Benar apa salah)
Strategi ini merupakan aktifitas
kolaboratif yang dapat mengajak siswa untuk terlibat ke dalam materi- materi
pelajaran dengan segera. Strategi ini menumbuhkan kerjasama berbagai
pengetahuan dan belajar secara langsung.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Buatlah pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan dengan materi pelajaran. Beri setiap siswa satu kertas
kemudian mereka di minta untuk mengidentifikasi mana pertanyaan yang benar dan
mana yang salah. Jelaskan bahwa siswa bebas menggunakan cara apa saja untuk menunjukkan
jawaban.
c. Jika proses ini selesai,
bacalah masing-masing pertanyaan dan mintalah jawaban dari kelas apakah
pertanyaan tersebut benar atau salah.
d. Beri masukan untuk setiap
jawaban, terangkan bahwa cara kerja siswa adalah bekerja bersama dalam tugas.
e. Tekankan bahwa kerja sama
kelompok yang positif akan sangat membantu mereka.
6.
Benar salah berantai
Strategi ini mendorong kerjasama
kelompok dalam belajar. Dengan strategi ini, siswa dapat belajar dengan cepat
untuk materi yang banyak.
Materi-materi yang bahan
bacaannya dimiliki oleh siswa akan sangat baik diajarkan dengan menggunakan
strategi ini.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Tentukan topik yang akan di
pelajari, dan tentukan juga bahan bacaannya.
b. Buatlah beberapa pertanyaan
tentang teks bacaan yang mengandung unsur benar atau salah.
c. Pertanyaan –pertanyaan tadi di
kelompokkan menjadi beberapa kelompok dan masing- masing kelompok di tulis
dalam selembar kertas.
d. Bagilah siswa menjadi beberapa
kelompok sesuai dengan jumlah kertas yang di buat. Usahakan masing-masing
kelompok terdiri dari 3-4 orang. Jangan terlalu banyak agar setiap orang dapat
memberi kontribusi secara aktif.
e. Setiap kelompok di beri kertas
yang telah berisi pertanyaan-pertanyaan. Dengan ini akan di dapatkan kelompok 1
memegang kertas A, kelompok 2 memegang kertas B, kelompok 3 memegang kertas C,
dst.
f. Tugas setiap kelompok adalah
menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang mereka miliki kemidian menentukan apakah
pertanyaan-pertanyaan tersebut Benar atau Salah.
g. Setelah semua kelompok selesai
melakukan tugas, kertas di putar untuk diberikan pada kelompok di sampingnya.
Dengan ini kelompok 2 akan mendapatkan kertas baru, kertas A, kelompok 3
menerima kertas B, kelompok 4 menerima kertas C, dst. Sementara kelompok satu
akan menerima kertas dari kelompok terakhir.
h. Setelah masing-masing kelompok
menerima kertas yang baru, tugas seperti pada langkah nomer 6 di ulangi.
i. Setelah selesai di ulang
langkah nomer 7, dan langkah nomer 6, dan begitu seterusnya sampai semua
kelompok mendapatkan semua kertas.
j. Guru melakukan klasifikasi
dengan membaca pertanyaanpertanyaan yang ada. Setiap kelompok di tanya jawabamn
mereka dan di bandingkan dengan jawaban kelompok lain.
k. Lakukan sampai selesai atau
sesuai dengan waktu dan kondisi yang memungkinkan.
7.
Inquiring Minds Want to Know (bangkitkan Minat)
Teknik ini dapat membangkitkan
keingintahuan siswa dengan meminta mereka untuk membuat perkiraan-perkiraan
tentang suatu topik atau suatu pertanyaan biasanya siswa cenderung diam ketika
diajak untuk membahas materi-materi yang belum terpecahkan pada pertemuan
sebelumnya.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Buat satu pertanyaan tentang
materi pelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa untuk mengetahui lebih
lanjut atau mendiskusikannya dengan teman. Pertayaan tersebut harus di buat
yang sekiranya hanya di ketahui oleh sebagian kecil siswa.
b. Beri saran agar siswa menjawab
apa saja sesuai dengan dugaan mereka.
c. Jangan memberi jawaban secara
langsung. Tampung semua dugaan-dugaan. Biarkan siswa bertanya-tanya tentang
jawaban yang benar.
d. Gunakan pertanyaan tersebut
sebagai jembatan untuk mengajarkan apa yang akan di ajarkan pada siswa pada
sesi ini. Jangan lupa beri jawaban yang benar di tengah-tengah anda
menyampaikan pelajaran.
8.
Synergetic Teaching (Pengajaran sinergis)
Ini adalah yang menggabungkan dua
cara belajar yang berbeda. Strategi ini memberi kesempatan kepada siswa untuk
saling berbagi hasil belajar dari materi yang sama dengan cara yang berbeda
dengan membandingkan catatan mereka.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Bagi kelas menjadi dua
kelompok.
b. Pindahkan kelompok pertama ke
kelas lain, atau tempat lain yang tidak memungkinkan mereka mendengarkan
pelajaran anda untuk membaca
bacaan dari topik yang akan anda
ajarkan. Pastikan bahwa bacaan dapat di pahami dengan baik dan sesuai dengan
waktu yang anda gunakan dalam mengajar.
c. Dalam waktu yang sama,
sampaikan materi tersebut pada kelompok ke dua dengan strategi ceramah di
kelas.
d. Setelah selesai, mintalah
siswa untuk berpasangan dengan kawan yang tadi menerima pelajaran dengan cara
yang berbeda. Anggota kelompok yang satu akan mencari kawan dari anggota
kelompok dua.
e. Keduanya di minta untuk
menggabungkan hasil belajar yang mereka peroleh dengan cara yang berbeda
tersebut.
f. Minta beberapa orang untuk
menyampaikan hasil belajar mereka atau menjawab pertanyaan yang di sampaikan.
g. Beri penjelasan untuk setiap
jawaban siswa yang belum jelas.
9.
Guided Teaching (panduan Mengajar)
Dalam strategi ini, guru bertanya kepada siswa
satu atau dua pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa atau untukmemperoleh hipotesa
atau kesimpulan kemudian membaginya kepada
kategori.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Sampaikan beberapa pertanyaan
pada siswa untuk mengetahui pikiran dan kemampuan yang mereka miliki. Gunakan
pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban.
b. Beri waktu beberapa menit
untuk memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan. Anjurkan mereka
untuk bekerja berdua atau dalam kelompok kecil.
c. Minta siswa untuk menyampaikan
hasil jawaban mereka dan catat jawaban jawaban yang mereka sampaikan. Jika
memungkinkan tulis di depan papan tulis dengan mengelompokan jawaban mereka ke
dalam kategori-kategori yang nantinya akan di sampaikan dalam pembelajaran.
d. Sampaikan poin-poin utama dari
materi anda dengan ceramah yang interaktif.
e. Minta siswa untuk
membandingkan jawaban mereka dengan poin-poin yang telah di sampaikan. Catat
poin-poin yang dapat memperluas bahasan materi.
10.
Active Debate (Debat aktif)
Debat bisa menjadi satu metode
berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa
diharapkan dapat mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinan
mereka
sendiri. Strategi ini secara
aktif melibatkan semua siswa di dalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya
saja.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Kembangkan sebuah pernyataan
yang kontroversial yang berkaitan denganmateri pelajaran.
b. Bagi kelas ke dalam dua tim.
Minta satu kelompok berperan sebagai pendukung atau kelompok yang “pro” dan
kelompok lain menjadi penentang atau “kontra”.
c. Berikutnya buat dua sampai
empat sub kelompok dan masing-masing kelompok debat.
d. Siapkan dua sampi empat kursi
untuk para juru bicara pada kelompok “pro” dan jumlah kursi yang sama unt uk
kelompok “kontra”. Siswa lain duduk di belakang para juru bicara. Mulailah
debat dengan cara curu bicara mempresentasikan pandngan mereka.
e. Setelah mendengar argumen
pembuka hentikan debat dan kembali ke subkelompok.
Setiap sub-kelompok di minta
untuk mempersiapkan argument yang menolak argumen pembuka dari kelompok lawan.
Setiap subkelompok
memilih juru bicara, usahakan
yang baru.
f. Lanjutkan kembali debat. Juru
bicara yang saling berhadapan di minta untuk memberikan argumen penentang.
Ketika debat berlangsung, peserta yang lain di dorong untuk memberikan catatan
yang berisi ulasan argumen atau bantahan.
g. Pada saat yang tepat akhir
debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas
melingkar. Pastikan bahwa kelas teritegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan
dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang telah di
pelajari oleh siswa dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk
mengidentifikasi argument yang paling baik menurut mereka.
11.
Point-counterpoint
Strategi ini sangat baik dipakai
untuk melibatkan siswa dalam mendiskusikan isu-isu kompleks secara mendalam.
Strategi ini mirip dengan debat, hanya saja dikemas dalam suasana yang tidak
terlalu formal.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Pilihlah issu-issu yang
mempunyai beberapa perspektif.
b. Bagilah siswa ke dalam
kelompok-kelompok sesuai dengan jumlah perspektif yang telah di tentukan.
c. Minta masing-masing kelompok
untuk menyiapkan argumen-argumen sesuai dengan pandangan kelompok yang di
wakili. Dalam aktifitas ini, pisahkan tempat duduk masing-masing kelompok.
d. Kumpulkan kembali semua siswa
dengan catatan, siswa duduk berdekatan dengan teman-teman satu kelompok.
e. Mulailah debat dengan
mempersilahkan kelompok mana saja yang akan memulai.
f. Setelah salah seorang siswa menyampaikan
satu argumen sesuai dengan pandngan kelompoknya, mintalah tanggapan, bantahan
atau koreksi dari kelompok yang lain perihal issu yang sama.
g. Lanjutkan proses ini sampai
waktu yang memugkinkan.
h. Rangkuman debat yang baru saja
di laksanakan dengan menggarisbawahi atau mungkin mencari titik temu dari
argumen-argumen yang muncul.
12.
Learning starts with A questions (Pelajaran dimulai dengan pertanyaan)
Belajar sesuatu yang baru akan
lebih efektif jika siswa itu aktif dan terus bertanya ketimbang hanya menerima
apa yang disampaikan oleh guru. Salah satu cara untuk membuat siswa belajar
secara aktif adalah dengan membuat mereksa bertanya tentang materi pelajaran
sebelum ada penjelasan dari guru, strategi ini dapat menggugah siswa untuk
menggapai kunci belajar yaitu bertanya.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Pilih bahan bacaan yang sesuai
kemudian bagikan pada siswa.
b. Minta siswa untuk mempelajari
bacaan secara sendirian atau dengan teman.
c. Minta siswa untuk memberi
tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. Anjurkan mereka untuk memberi
tanda sebanyak mungkin. Jika waktu memungkinkan, gabungkan pasangan belajar
dengan pasangan belajar yang lain, kemudian minta mereka untuk membahas
poin-poin yang tidak di ketahui yang telah di beri tanda.
d. Di dalam pasangan atau
kelompok kecil. Minta siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang materi yang
telah mereka baca.
e. Kumpulkan
pertanyaan-pertanyaan yang telah di tulis oleh siswa.
f. Sampaikan materi pelajaran
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
13.
Card sort (sortir kartu)
Strategi ini merupakan kegiatan
kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik
klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview ilmu yang telah diberikan
sebelumnya, gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu
mendinamisir kelas yang kelelahan.
Langkah-langkah
pembelajaran:
a. Setiap siswa di beri potongan
kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih
kategori.
b. Mintalah siswa untuk bergerak
dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama.
c. Siswa dengan kategori yang
sama di minta mempresentasikan kategori masing- masing di depan kelas.
d. Seiring dengan presentasi dari
tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting terkait materi
pelajaran.
14.
The power of two (kekuatan dua kepala)
Aktivitas pembelajaran ini
digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting
serta manfaat sinergi dua orang.
Strategi ini mempunyai prinsip
bahwa berpikir berdua jauh lebih baik dari pada berpikir sendiri.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Ajukan satu atau lebih
pertanyaan yang menuntut perenungan dan pemikiran.
b. Siswa di minta untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut secara individual.
c. Setelah semua siswa menjawab
dengan lengkap semua pertanyaan, mintalah mereka untuk berpasangan dan saling
bertukar jawaban satu sama lain serta membahasnya.
d. Mintalah pasangan-pasangan
tersebut membuat jawaban baru untuk setiap pertanyaan, sekaligus memperbaiki
jawaban individual mereka.
e. Ketika semua pasangan telah
menulis jawaban-jawaban baru bandingkan jawaban setiap pasangan di dalam kelas.
15.
Jigsaw learning (belajar model jigsaw)
Strategi ini merupakan strategi
yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi
menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan
penyampaian. Kelebihan strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam
belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Pilihlah materi pelajaran yang
dapat dibagi menjadi beberapa segmen (bagian).
b. Bagilah siswa menjadi beberapa
kelompok sesuai dengan jumlah segmen
yang ada. Jika jumlah siswa
adalah 50 sementara jumlah segmen yang ada adalah 5, maka masing- masing
kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi
lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian
setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut.
c. Setiap kelompok mendapat tugas
membaca dan memahami materi yang berbeda-beda.
d. Setiap kelompok mengirimkan
anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelari di
kelompok.
e. Kembalikan suasana kelas
seperti semula kemudian tanyakanlah sekiranya ada persoalan-persoalan yang
tidak terpecahkan dalam kelompok.
f. Sampaikan beberapa pertanyaan
kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.
16.
Snow balling (bola salju)
Strategi ini digunakan untuk
mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari diskusi siswa secara bertingkat.
Dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih
besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah
disepakati oleh siswa secara berkelompok.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Sampikan topik materi yang
akan di ajarkan.
b. Minta siswa untuk menjawab
secara berpasngan (dua orang).
c. Setelah siswa yang bekerja
berpasangan tadi mendapatkan jawaban, pasangan tadi di gabungkan dengan
pasangan di sampingnya. Dengan ini terbentuk kelompok dengan anggota empat
orang.
d. Kelompok berempat ini
mengerjakan tugas yang sama seperti dalam kelompok dua orang. Tugas ini dapat
di lakukan dengan membandingkan jawaban kelompok dua orang dengan kelompok yang
lain. Dalam langkah ini perlu di tegaskan bahwa jawaban ke dua kelompok harus
di sepakati oleh semua anggota kelompok baru.
e. Setelah kelompok berempat ini
selesai mengerjakan tugas, setiap kelompok di gabungkan dengan satu kelompok
yang lain. Dengan ini muncul kelompok baru yang anggotanya delapan orang.
f. Yang dikerjakan oleh kelompok
baru ini sama dengan tugas pada langkah ke empat di atas. Langkah ini dapat di
lanjutkan sesuai dengan jumlah siswa atau waktu yang tersedia.
g. Masing-masing kelompok di
minta menyampaikan hasilnya pada kelas.
h. Pengajar akan membandingkan
jawaban dari masing-masing kelompok kemudian memberikan ulasan-ulasan dan
penjelasan-penjelasan secukupnya sebagai klarifikasi dari jawaban siswa.
17.
Everyone is a Teacher Here (setiap orang adalah guru)
Strategi ini sangat tepat untuk
mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual.
Strategi ini memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berperan sebagai guru
bagi kawan-kawanya. Dengan strategi ini siswa yang tidak mau terlibat akan ikut
serta dalam pembelajaran secara aktif.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Bagikan secarik kertas atau
kartu indeks kepada seluruh siswa. Setiap siswa diminta untuk menuliskan satu
pertanyaan tentang materi yang sedang dipelajari dikelas (misalnya tugas
membaca) atau sebuah topik khusus yang akan didiskusikan di dalam kelas.
b. Kumpulkan kertas, acak kertas
tersebut kemudian bagikan kepada setiap siswa. Pastikan bahwa tidak ada siswa
yang menerima saat yang ditulis sendiri. Minta mereka untuk membaca dalam hati
pertanyaan dalam kertas tersebut kemudian memikirkan jawabannya.
c. Minta siswa secara sukarela
untuk membacakan pertanyaan tersebut dan menjawabnya.
d. Setelah jawaban diberikan
minta siswa lainnya untuk menambahkan
e. Lanjutkan dengan sukarelawan
berikutnya.
18.
Peer lessons (belajar dari teman)
Strategi ini baik digunakan untuk
menggairahkan kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada temannya. Strategi
ini akan sangat membantu siswa di dalam mengajarkan materi kepada teman-teman
sekelas.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Bagi siswa menjadi
kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen mater yang akan di sampaikan.
b. Masing-masing kelompok kecil
di beri tugas untuk mempelajari satu topic materi, kemudian mengajarkannya pada
kelompok lain. Topik-topik yang di berikan harus yang saling berhubungan.
c. Minta setiap kelompok untuk
menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi pada mereka untuk tidak
menggunakan metode ceramah atau seperti membaca laporan.
d. Buat beberapa saran.
e. Beri mereka waktu yang cukup
untuk persiapan, baik di dalam maupun di luar kelas.
f. Setiap kelompok menyampaikan
materi sesuai tugas yang telah di berikan.
g. Setelah semua kelompok
melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu di
luruskan dari pemahaman siswa.
19.
Learning contract (kontrak belajar)
Belajar mandiri sering lebih
mandalam dan lebih permanent pengaruhnya, akan tetapi guru harus yakin bahwa
ada kesepakatan yang jelas tentang apa dan bagaimana sesuatu yang akan
dipelajari.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Setiap siswa di minta untuk
memilih sebuah topik yang akan di pelajari secara mandiri.
b. Doronglah siswa untuk membuat
rencana studi dengan hati- hati. Beri waktu yang cukup untuk membuat
perencanaan.
c. Mintalah siswa untuk membuat
kontrak tertulis.
20.
Index card match (mencari pasangan)
Stategi ini cukup
menyenangkanyang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan
sebelumnya. Namun materi barupun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini
dengan catatan siswa diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan
terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal
pengetahuan.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Buatlah potongan-potongan
kertas sebanyak jumlah siswa yang ada dalam kelas.
b. Bagi kelas-kelas tersebut
menjadi dua bagian yang sama.
c. Pada separuh bagian, tulis
pertanyaan tentang materi yang akan di ajarkan. Setiap kertas bersi satu
pertanyaan.
d. Pada separuh kertas yang lain,
tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tadi di buat.
e. Kocoklah semua kertas sehingga
akan tercampur antara soal dan jawaban.
f. Setiap siswa di beri satu
kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktifitas yang di lakukan berpasangan.
Separuh siswa akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapatkan
jawaban.
g. Minta siswa untuk menemukan pasangan
, minta mereka untuk duduk berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak
memberitahu materi yang mereka dapatkan pada teman yang lain.
h. Setelah semua siswa menemukan
pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk
membacakan soal yang di peroleh dengan keras pada teman-teman yang lain.
Selanjutnya soal tersebut di jawab oleh pasangannya.
i. Akhiri proses ini dengan
membuat klarifikasi dan kesimpulan.
21.
Physical self assessment (mempersiapkan diri dalam kelompok)
Seorang guru perlu me ngetahui
sejauh mana tingkat pemahaman siswa atas materi pelajaran yang diberikan atau
sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai oleh mereka. Strategi ini dapat
menjadi strategi yang menarik dan menyenangkan, dapat juga digunakan sebagai
cara mengubah aktivitas kelas.
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Buatlah pertanyaan yang akan
di pakai untuk menilai siswa.
b. Atur ruangan sedemikian rupa
atau pinggiran kursi dan meja, kalau ada, kemudian minta siswa untuk berdiri di
belakang kelas.
c. Tuliskan angka 1 sampai 5 pada
sepotong kertas, usahakan ukurannya cukup besar, untuk skala penilaian.
d. Tempelkan angka-angka tersebut
pada tempat yang terpisah di dalam kelas.
e. Setiap pertanyaan di bacakan,
siswa di minta untuk berkumpul di sekitar angka yang menurut mereka sesuai
dengan kondisi mereka. Anjurkan siswa untuk menilai diri mereka sendiri.
f. Setelah semua siswa memutuskan
pilihan masing-masing, tanyakan mengapa mereka memilih angka tersebut.
g. Setelah mendengarkan beberapa
pendapat dari mereka, beri kesempatan pada setiap siswa untuk berpindah
sekiranya mereka menghendaki.
Diambil dari materi PLPG UMS